Mengembalikan Senyuman Dan Keberanian Korban Pasca Bencana di Indonesia

Mengembalikan Senyuman Dan Keberanian Korban Pasca Bencana di Indonesia
Mengembalikan Senyuman Dan Keberanian Korban Pasca Bencana di Indonesia

"Rata-rata orang rumah masih trauma, dan belum tahu bagaimana cara menenangkan diri yang benar. Mereka juga belum pernah ketemu psikolog profesional."

Setelah sesi penyembuhan trauma yang diikutinya, Melinda mengaku sudah tak lagi gemetar ketika masuk ke dalam sebuah bangunan.

Lain lagi kisah bencana yang dialami Dian Rutami, pegawai negeri sipil di Jakarta. Ia tak langsung menjadi korban tapi keluarga intinya di Palu, Sulawesi Tengah.

Tergerak oleh nasib ayah, ibu dan adik-adiknya, Dian memutuskan pulang ke Palu beberapa hari setelah gempa 28 September mengguncang.

Dian menyaksikan sendiri rumahnya di Palu Utara yang roboh dan keluarganya yang terpaksa mengungsi di depan rumah dan tinggal beralaskan terpal.

Mengembalikan Senyuman Dan Keberanian Korban Pasca Bencana di Indonesia Photo: Kondisi rumah Melinda di Lombok yang runtuh pasca gempa. (Supplied)

Ia menuturkan, sang ibu begitu memendam trauma.

"Sampai sekarang kadang masih terasa gempa susulan, kalau sudah begitu, mama masih teriak-teriak ingat gempa besar yang waktu itu," ujarnya kepada ABC.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News