Mengenal Komunitas Katolik yang Berbagi Jamuan Makan Bersama Warga Miskin

Mengenal Komunitas Katolik yang Berbagi Jamuan Makan Bersama Warga Miskin
Mengenal Komunitas Katolik yang Berbagi Jamuan Makan Bersama Warga Miskin

Pendekatan kebersamaan dan persaudaraan yang didorong oleh komunitas Sant'Egidio melalui rumah persahabatan telah berhasil menghilangkan kekhawatiran dan prasangka warga terhadap pelayanan yang mereka berikan.

Seperti diakui, Rosiah, 43 tahun, warga kampung duri Kepa Daan Mogot Jakarta barat yang beragama Islam ini mengaku senang dan terbantu dengan persahabatan yang ditawarkan komunitas Sant'Egidio di wilayahnya.

"Anak Saya senang bahasa Inggris. Saya tidak bisa. Mau ikut kursus mahal. Makanya anak saya senang bisa belajar bahasa Inggris dari kakak relawan di sini. Mereka juga jadi belajar gak beda-bedain orang, mau agamanya apa juga," kata ibu yang sehari-hari bekerja sebagai penjual makanan di Pasar Daan Mogot ini.

Atas upaya mempromosikan dialog dan perdamaian antar umat beragama ini, pada September lalu, komunitas Sant'Egidio Indonesia menerima penghargaan Anugerah Kebudayaan 2018 dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Mengenal Komunitas Katolik yang Berbagi Jamuan Makan Bersama Warga Miskin Photo: Bulan September lalu, Komunitas Sant'Egidio Indonesia menerima pernghargaan kebudayaan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan atas upayanya mempromosikan dialog antar umat beragama. (www.santegidio.org)



Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News