Mengenal Matrilineal Masa Kini lewat Festival Alek Mandeh 2022
"Diharapkan bisa menyusun rencana pemajuan kebudayaan, antara lain rekomendasi kebijakan, inspirasi karya seni, serta jaringan kolaborasi," katanya.
Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Sumatera Barat Undri menyampaikan Festival Alek Mandeh 2022 diharapkan berfungsi sebagai pedoman identifikasi dan materi kajian terhadap berbagai persoalan budaya matrilineal yang dihadapi suku Minangkabau.
Menurut dia, kegiatan tersebut perlu dilakukan agar dapat ditemukan relevansi kontekstual praktik matrilienal dengan realita zaman.
"Sehingga memberikan dasar pembangunan ketahanan budaya sekaligus berkontribusi untuk peradaban dunia," tegasnya.
Direktur Pelaksana Festival Budaya Matrilineal Alek Mandeh 2022 Dede Pramayoza mengungkapkan akan ada berbagai kegiatan sebelum acara puncak, seperti diskusi kelompok terpumpun guna mengumpulkan data dan silaturahmi dengan masyarakat adat.
Rangkaian muhibah budaya matrilineal sudah dimulai sejak Minggu pertama Oktober dengan berkunjung ke enam Nagari dan kerajaan di Minangkabau.
Acara puncaknya bakal dilaksanakan di Perkampungan Adat Jorong Ranah Nagari, Kabupaten Sijunjung.
"Dalam acara puncak nanti akan ditampilkan pameran, musyawarah dan diskusi yang hasilnya sebagai rekomendasi pemajuan kebudayaa, dan pentas seni yang seluruhnya berkaitan dengan sistem matrilineal,” ungkap Dede.
Kemendikbudristek akan menggelar Festival Budaya Matrilineal Alek Mandeh 2022. Simak selengkapnya
- Nadiem Makarim Sebut Kurikulum Merdeka Dibutuhkan Sekolah yang Tertinggal, Guru Diberi Kebebasan
- Beasiswa Pendidikan Indonesia 2024 Dibuka, Peluang Besar untuk Guru dan Dosen
- Badan Bahasa Kemendikbudristek Bedah Dua Buku Kumpulan Puisi, Begini Penjelasannya
- 25 Provinsi Semarakkan FTBIN 2024, Ini Target Badan Bahasa Kemendikbudristek
- Mangkunegara X Bersama Dirjen Kebudayaan Rayakan Hari Tari Dunia
- Buwas Curiga, Penghapusan Pramuka dari Ekskul jadi Upaya Melemahkan Indonesia