Mengenang Keberanian Anthonius Gunawan, ATC Bandara Palu

Mengenang Keberanian Anthonius Gunawan, ATC Bandara Palu
Anthonius Gunawan Agung, Air Traffic Controller (ATC) AirNav Indonesia Cabang Palu yang meninggal akibat gempa saat bertugas. Foto dok humas Airnav

"Pilot Batik Air ID 6231. Allowed to take off. Copy," ucap Agung dari menara ATC seperti terkutip dalam rekaman tersebut.

"Copy. Crew attendant. Air flight ready to take off," ucap sang pilot. Pesawat Batik Air itu mulai bergerak perlahan, lalu melaju semakin kencang.

"Safe flight Batik Air. Take care," ujar Agung mengantarkan sang burung besi mengudara. Airborne adalah kondisi ketika roda pesawat telah masuk. Yang berarti pesawat sudah sepenuhnya take off.

Malangnya, pada Jumat sore lalu itu, setelah pesawat airborne, getaran gempa semakin kuat. Agung yang berada di lantai 4 tower ATC memutuskan untuk melompat dari kabin tower yang roboh tersebut.

Akibatnya, pria 22 tahun itu mengalami luka dalam dan patah kaki. Personel AirNav lainnya lalu membawa Agung ke rumah sakit. Tapi, karena kondisinya parah, dia harus dirujuk ke rumah sakit yang lebih lengkap di Balikpapan.

Sempat sehari dirawat di rumah sakit, Agung kemarin harus dirujuk ke rumah sakit di Balikpapan. Dari hasil rontgen, ada luka dalam yang dideritanya.

Akses ke Palu memang baru bisa ditembus kemarin pasca AirNav mengeluarkan notam penutupan bandara akibat kerusakan runway.

Sayangnya, laki-laki yg akan ulang tahun ke-22 pada 24 Oktober nanti harus meregang nyawa di atas heli. Dalam perjalanan ke Balikpapan.

Anthonius Gunawan staf ATC Bandara Palu baru lompat dari lantai 4 menara setelah pesawat Batik Air terbang saat terjadi gempa.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News