Mengenang Kudatuli, Pembuka Jalan Megawati ke Puncak Kekuasaan

Oleh: Andus Simbolon*

Mengenang Kudatuli, Pembuka Jalan Megawati ke Puncak Kekuasaan
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Foto: dokumen JPNN.Com

Dari 29 jumlah pengurus DPP PDI, hanya sembilan orang yang menolak kongres. Sisanya adalah pengurus DPP yang setuju  kongres.

Tak ayal, perpecahan di tingkat DPP PDI itu merembet ke bawah, karena pengurus tingkat provinsi (DPD) dan kabupaten/kota (DPC) ikut terbelah.  Konflik memang seolah tak pernah lepas dari PDI sejak terbentuk tahun 1973 dari hasil fusi PNI, Parkindo, Partai Katolik, Partai Murba dan IPKI.

Namun, yang lebih istimewa dari konflik internal PDI  tahun 1996 adalah intervensi pemerintah yang begitu terang, bahkan terkesan kasar. Sejak awal, pemerintah sudah memberi lampu hijau pada PDI pro-kongres yang mau menggulingkan Megawati.  

Kehadiran Mendagri Yogie S Memet pada pembukaan kongres PDI kubu Fatimah Achmad di Asrama Haji Pangkalan Mansyur, Medan 20 Juni 1996 yang juga dihadiri Panglima ABRI Jenderal Faisal Tanjung menunjukkan adanya keberpihakan pemerintah atas persolan di tubuh PDI. Kongres PDI di Medan itu akhirnya memilih Soerjadi sebagai ketua umum dan Buttu R Hutapea sebagai sekretaris jenderalnya.

Ketika anggota dan simpatisan PDI Promeg  turun ke jalan berunjuk rasa pada saat pembukaan kongres di Medan, terjadilah bentrokan di depan Stasiun Gambir.  Pendukung Megawati yang bermaksud ke kantor Depdagri dihalau aparat keamanan hingga terjadi bengtrokan itu. Korban berjatuhan akibat kekerasan aparat keamanan.

Setelah kongres  selesai dan  Soerjadi–Buttu Hutapea terpilih sebagai Ketua Umum dan Sekjen DPP PDI periode 1993-1998, pemerintah sama sekali sudah tidak mengakui  PDI di bawah kepemimpinan Megawati Soekarnoputri.  Konsekuensinya, kantor DPP PDI  harus dikembalikan kepada ‘pemilik yang sah’,  yakni  DPP PDI Soerjadi-Buttu Hutapea.

Ini adalah peringatan bagi pendukung Megawati yang telah menguasainya selama berminggu-minggu dengan  menggelar  aksi mimbar demokrasi, yang membuat penguasa hilang kesabaran. Aparat keamanan mensinyalir, kantor DPP PDI telah disusupi sisa-sisa PKI yang bermaksud melakukan tindakan makar.
 
Konsolidasi

Ke mana DPP PDI pimpinan Megawati? Tamat kah riwayat mereka?

TEPAT pada tanggal 27 Juli, 20 tahun silam, sebuah catatan kelam mewarnai sejarah Indonesia. Hari itu, Sabtu, terjadi penyerbuan ke kantor Partai

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News