Mengenang Tragedi Kudatuli, Puan Mendapat Tugas Khusus Selama Masa Genting
Namun, pada akhirnya banyak bantuan makanan dari berbagai pihak yang datang ke Kebagusan.
“Alhamdulilah tanpa diminta banyak orang yang nyumbang, dari siapa-siapa saya juga enggak tahu. Ada beras, pisang, tempe, tahu dan sebagainya. Di tengah kesusahan kita masih banyak orang baik yang mau datang untuk menolong,” kenang Puan.
Para simpatisan pendukung Megawati itu terus berkumpul di rumah Kebagusan sampai situasi politik yang panas mulai mereda.
Puan pun mengakui saat itu kuliahnya di Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia sempat terganggu akibat kondisi di rumahnya itu.
“Saya masih kuliah waktu itu mau keluar rumah saja susah," katanya.
Puan dengan sekuat tenaga mencoba membantu perjuangan ibunya, namun dirinya tetap bertanggung jawab atas kuliah yang diembannya.
Puan pun menilai peristiwa Kudatuli ini berperan menggembleng dan membentuk dirinya hingga ia menjadi menteri hingga Ketua DPR RI.
“Kalau orang yang enggak tahu dipikir Puan itu enak saja, enggak pernah susah hidupnya. Cucunya Soekarno dan anaknya Megawati, dua-duanya pernah jadi presiden. Sekelumit cerita ini banyak orang tidak tahu," kata Puan.(fri/jpnn)
Peristiwa pertumpahan darah yang dikenal dengan Tragedi Kudatuli itu meninggalkan kesan mendalam bagi putri Megawati, Puan Maharani.
Redaktur & Reporter : Friederich Batari
- Komentar Megawati Saat Hadiri Pameran Melik Nggendong Lali Karya Butet
- Megawati Akhirnya Tampil ke Publik, Tinjau Pameran Karya Butet Kertaredjasa
- Soal Presidential Club Prabowo, Wapres: Perlu Usaha Keras, Tidak Harus Formal
- Pragmatisme Politik Merajalela di 2024, PDIP Pastikan Keberpihakan pada Wong Cilik
- Konsolidasikan Kader PDIP, Hasto Singgung Rintangan Pertemuan Megawati-Jokowi
- Megawati Kumpulkan Kader Pusat hingga Daerah di Jakarta, Berikan Instruksi Penting