Menggila! Eko Yuli Irawan Catat Rekor Dunia dan Raih 3 Emas
Sementara itu, Sri Wahyuni Agustiani hanya menempati peringkat ke-7 dengan total angkatan 186 kg di kelas 49 kg. Menurut Dirdja Wihardja, pelatih kepala pelatnas angkat besi, Yuni-sapaan karib Sri Wahyuni-mulai menurun setelah Asian Games. “Mungkin penyesuaian kelas baru juga,” katanya.
Khusus buat Eko, sejarah yang dia ciptakan diakui Dirdja merupakan buah kerja keras lifter Indonesia itu. “Tetapi masih ada pekerjaan besar ke depan, yakni menjaga kondisi Eko bisa lebih baik lagi,” urainya.
Menuju Olimpiade 2020, cabor angkat besi kali ini menerapkan sistem poin individu. Berbeda dengan 2016 Rio sebelumnya yang mengumpulkan poin negara.
Total ada 6 rangkaian kejuaraan untuk mengumpulkan poin menuju Olimpiade yang terbagi dalam dua kelas, gold dan silver. Untuk kelas gold, ada Kejuaraan Dunia 2018, 2019 dan Kejuaraan Asia 2019. Sedangkan level silver merupakan kejuaraan open yang bisa dipilih nantinya. (nap)
Eko Yuli Irawan tidak hanya sekadar juara, tetapi memecahkan rekor dunia baru di kelas baru yang akan dipertandingkan di Olimpiade 2020.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Menpora Dito Berharap Cabor Angkat Besi Raih Medali Emas di Olimpiade 2024
- Atlet Angkat Besi Rahmat Erwin Tatap Kejuaraan Dunia Seusai Raih Tiga Emas Asia
- Suku Biak Sangat Berduka atas Meninggalnya Lisa Rumbewas
- Pahlawan Olahraga Indonesia Lisa Rumbewas Meninggal Dunia
- Tradisi Medali Asian Games Terhenti, Eko Yuli Irawan Ungkap Penyebabnya
- Pupuk Indonesia Dukung Kejurnas Angkat Besi Senior di Bandung