Menghidupkan Kembali Foto Hitam-Putih demi Tingkatkan Minat Sejarah di Indonesia

Foto narapidana yang sempat disiksa di penjara tersebut dipublikasi oleh media Vice dan menuai amarah di akun Twitter.
Pakar pun memperingatkan agar pengeditan foto tidak dilakukan semena-mena, apalagi dengan munculnya teknologi kecerdasan buatan (AI).
Sejauh ini, menurut pengamatan Bonnie, akun @tukangpulas_asli serta akun lainnya yang sering muncul di media sosial tidak melakukan perwarnaan foto dengan sembarangan.
"[Mewarnai foto] tidak masalah selama warnanya tepat dan sesuai," katanya.
"Selama fotonya diwarnai sesuai dengan warna sesungguhnya, artinya tidak mengubah autentisitas dari foto itu."
Menurut Bonnie, peran pemberi warna foto hitam-putih ini termasuk ke dalam domain sejarah publik, yang artinya sama seperti museum, galeri, dan tempat bersejarah lainnya.
Kategori ini berbeda dengan sejarah sebagai mata pelajaran di mana pembicaraan dan diskusi tentang sejarah dibahas secara akademis.
Di tengah bertambahnya minat mempelajari sejarah di tengah anak muda, Bonnie mengatakan penting bagi institusi sejarah publik untuk menumbuhkan ketertarikan lebih jauh.
Beberapa seniman Indonesia membantu menghidupkan kembali foto-foto zaman dahulu yang berwarna hitam-putih
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Jatim Sediakan 40 Ribu Beasiswa untuk Berantas Putus Sekolah
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Sekjen PKS Apresiasi Kepedulian Gubernur Kaltim pada Pendidikan
- Hardiknas 2025, Untar Gelar Untarian Awards untuk Dosen hingga Mahasiswa Berprestasi