Menghidupkan Kembali Foto Hitam-Putih demi Tingkatkan Minat Sejarah di Indonesia
Foto narapidana yang sempat disiksa di penjara tersebut dipublikasi oleh media Vice dan menuai amarah di akun Twitter.
Pakar pun memperingatkan agar pengeditan foto tidak dilakukan semena-mena, apalagi dengan munculnya teknologi kecerdasan buatan (AI).
Sejauh ini, menurut pengamatan Bonnie, akun @tukangpulas_asli serta akun lainnya yang sering muncul di media sosial tidak melakukan perwarnaan foto dengan sembarangan.
"[Mewarnai foto] tidak masalah selama warnanya tepat dan sesuai," katanya.
"Selama fotonya diwarnai sesuai dengan warna sesungguhnya, artinya tidak mengubah autentisitas dari foto itu."
Menurut Bonnie, peran pemberi warna foto hitam-putih ini termasuk ke dalam domain sejarah publik, yang artinya sama seperti museum, galeri, dan tempat bersejarah lainnya.
Kategori ini berbeda dengan sejarah sebagai mata pelajaran di mana pembicaraan dan diskusi tentang sejarah dibahas secara akademis.
Di tengah bertambahnya minat mempelajari sejarah di tengah anak muda, Bonnie mengatakan penting bagi institusi sejarah publik untuk menumbuhkan ketertarikan lebih jauh.
Beberapa seniman Indonesia membantu menghidupkan kembali foto-foto zaman dahulu yang berwarna hitam-putih
- Dunia Hari Ini: Panggung Kampanye Meksiko Roboh, Sembilan Tewas
- Pemegang WHV Korban Kecelakaan Merasa Beruntung Biaya Perawatan Ditanggung Asuransi
- Awas! Sanksi Berat Menanti Platform Digital yang Membiarkan Peredaran Judi Online
- Peduli Pendidikan, KAI Divre III Palembang Beri Penghargaan kepada Guru
- Dunia Hari Ini: Presiden Prancis Turun Langsung Redam Kerusuhan di Kaledonia Baru
- Fokus Bangun SDM Anak Asli Papua, Apolos Bagau Jalin MoU dengan Kampus IPB