Mengunjungi Bunker Antinuklir Sisa Perang Dingin di Berlin
Mandi Telanjang Dilihat Pengungsi Lain
Kamis, 26 Juli 2012 – 00:26 WIB
Kalaupun manusia bisa bertahan hidup, dalam hitungan hari rambutnya akan rontok, kemudian tewas. Baik karena radiasi maupun kelaparan. "Apa tidak sebaiknya kita duduk di depan balkon saja sambil minum anggur dan melihat "lampu" yang paling gemerlap di akhir hidup kita. Rasanya lebih baik meninggal saat bom nuklir meledak daripada mati tersiksa kena radiasi," kata Robin lantas tersenyum. (c5/nw)
Jika perang nuklir benar-benar terjadi, Berlin bisa jadi adalah kota yang paling siap menghadapinya. Ibu kota negara Jerman itu sudah memiliki bungker-bungker
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor