Mengunjungi Darren Baum, Pembuat Sepeda Paling Kondang di Australia
Kalau Pesan Sekarang, Antre sampai 11 Bulan

Untuk mendapatkan sepeda Baum, penghobi memang harus sangat bersabar dan rela merogoh kocek dalam-dalam.
Saking populernya, kalau pesan sekarang, pembeli baru akan mendapatkan sepedanya 11 bulan kemudian! Harga? Siap-siap keluar duit sampai lebih dari Rp 150 juta kalau memesan sepeda spek tertinggi.
Baum memang bukan produsen masal. Karyawannya hanya tujuh orang, dan itu termasuk Darren Baum! Bahkan, Baum sendiri yang mengelas frame-frame pesanan. Karyawan lain untuk administrasi atau bagian lain produksi seperti pengecatan.
Sesuai misi perusahaan, Baum ingin memastikan konsumennya mendapatkan sepeda yang benar-benar perfect untuk ukuran serta kebutuhan pemakaiannya.
Ketika meliput Grand Prix Australia di Melbourne, 11–17 Maret lalu, penulis menyempatkan diri mampir ke Geelong, kota tempat Baum bermarkas. Kebetulan, penulis sudah berkenalan dengan Darren Baum sejak mengikuti Tour Down Under di Adelaide, Januari lalu.
Waktu itu, penulis sudah ingin memesan sepeda Baum. Apalagi setelah melihat Baum Corretto –frame tipe tertinggi– edisi Rapha yang dikendarai rekan dari Indonesia, Edo Bawono.
Karena tahu bakal ke Melbourne untuk lihat F1, Baum pun menyarankan untuk mampir ke tempatnya di Geelong. ’’Supaya bisa mendapatkan full experience memesan sepeda custom kami,’’ ucapnya waktu itu.
Senin pagi, 16 Maret, penulis bersama Dewo Pratomo (F1 Mania/fotografer) pun pergi ke Geelong. Jaraknya sekitar 70 km dari Melbourne, dan dengan mudah bisa dicapai dengan naik kereta dari Southern Cross Station, di pusat kota.
Ialia punya Dario Pegoretti. Amerika punya Craig Calfee. Kalau di Australia, nama Darren Baum berada di puncak daftar pembuat sepeda paling kondang.
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu