Mengunjungi Darren Baum, Pembuat Sepeda Paling Kondang di Australia
Kalau Pesan Sekarang, Antre sampai 11 Bulan
Dia pun menegaskan idealismenya yang tergolong tinggi.
Misalnya, saat membuat corak khas Rapha, yang hanya boleh dipesan peserta tur Rapha saat Tour Down Under (TDU) di Adelaide.
Walau ada begitu banyak pemesan, dia tetap bergeming. Benar-benar hanya mereka yang ikut TDU yang boleh pesan. ’’Ada yang ingin bayar ekstra, tidak saya layani,’’ tegas Baum.
Limited, bagi Baum, harus benar-benar limited. Itulah yang membuat sepedanya lebih abadi dan punya nilai tambah bagi pemiliknya.
Ngobrol dengan Baum dan stafnya tergolong asyik. Kebetulan, kami sama-sama suka balap mobil. Bahkan, kalau melihat corak-corak cat yang ditawarkan Baum, tidak sedikit yang terinspirasi warna-warna mobil balap klasik legendaris.
Walau, tentu saja, konsumen bisa memilih warna apa saja.
Keasyikan ngobrol, tidak terasa waktu berlalu dan tidak lama lagi ada jadwal kereta lewat untuk mengantarkan kami balik ke Melbourne.
Lagi-lagi, Jodie Clausen yang mengantarkan kami ke stasiun. Sebagai penggemar sepeda, sedih rasanya harus meninggalkan tempat yang begitu asyik dan ngobrol dengan orang-orang sepeda tulen.
Ialia punya Dario Pegoretti. Amerika punya Craig Calfee. Kalau di Australia, nama Darren Baum berada di puncak daftar pembuat sepeda paling kondang.
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor