Menhub Minta Ojol Jangan Mempolitisir Tarif

Menhub Minta Ojol Jangan Mempolitisir Tarif
Para pengemudi ojek online. Ilustrasi Foto: Ismail Pohan/Indopos/dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ancaman aksi demonstrasi dari ojek online (ojol) saat pelaksanaan Asian Games 2018, karena tuntutan mereka masalah tarif belum teradomodir oleh pengelola aplikasi direspons oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Budi mengatakan bahwa pemerintah sebenarnya tidak boleh mencampuri masalah antara driver ojol dengan operator. Namun Kemenhub tetap mengobservasi masalah ini kepada operator maupun driver ojol.

"Ternyata ada missing link, tadi disampaikan oleh para aktivis ojol itu bahwa mereka minta Rp 2.000, sekarang ini Rp 1.600. Tetapi disampaikan oleh operator sudah memberikan tarif lebih dari dua ribu, jadi apa yang diminta sudah. Jadi mohon pada saudara ojol tidak mempolitisir, operator sudah melakukan itu," ucap Budi di Kompleks Istana Negara, Jakarta, Selasa (7/8) kemarin.

Sebab, kata Budi, kalau driver meminta tarif sebesar Rp 3000, itu akan menjadi bumerang bagi ojol karena tarif tersebut sama dengan taksi. Sehingga nantinya akan berpengaruh pada minat penumpang menggunakan jasa ojol.

Kemenhub, tambah Budi, sangat concern tentang ojol, namun tak bermaksud mencampuri.

"Tapi dengan kesedian operator untuk menetapkan (tarif-red) lebih dari Rp 2.000, sepertinya sudah tercapai tuntutannya," tegas Budi sembari mengatakan tidak perlu demonstrasi lagi.(fat/jpnn)


Menhub mengatakan bahwa pemerintah sebenarnya tidak boleh mencampuri masalah antara driver ojol dengan operator.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News