Menkeu Ditantang Berani Libatkan PPATK dan KPK untuk Seleksi Dirjen Bea Cukai

Menkeu Ditantang Berani Libatkan PPATK dan KPK untuk Seleksi Dirjen Bea Cukai
Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Direktur Centre For Budget Analysis Uchok Sky Khadafi meragukan panitia seleksi Direktur Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan.

Uchok menegaskan, Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro harus berani melibatkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk menelusuri laporan harta kekayaan calon Dirjen Bea Cukai.

"Calon yang mendaftar sebagai Dirjen juga harus ditanya darimana kekayaannya," tegas Uchok di Jakarta, Kamis (19/3).

Uchok juga menilai, kredibilitas pansel pantas diragukan. "Orang-orangnya diambil dari Kemenkeu ya pasti terbuka lebar peluang orang-orang mereka yang menang. Seharusnya kan independen," tuturnya.

KPK sendiri sudah memberi sinyal siap membantu proses pemilihan. Dari Kepala Bagian Pemberitaan dan Informasi KPK, Priharsa Nugraha, menegaskan pihaknya siap membantu seleksi pemilihan Dirjen Bea Cukai, jika dimintai bantuan.

"KPK dalam posisi siap membantu, jika itu diminta," kata Priharsa.

Sementara dari Sekretaris Pusat Kajian Kebijakan Keuangan Nasional, Rizal Sutomo ikut mengingatkan Menkeu Bambang agar tidak mengulangi kesalahan memilih Dirjen Pajak, pada pemilihan Dirjen Bea Cukai.

"Kami anggap pansel (Dirjen Pajak) tersebut gagal. Jadi, jangan sampai terulang lagi dalam pemilihan Dirjen Bea Cukai," ungkap Rizal. 

JAKARTA - Direktur Centre For Budget Analysis Uchok Sky Khadafi meragukan panitia seleksi Direktur Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan. Uchok

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News