Menko Airlangga Paparkan Pentingnya Industri Kelapa Sawit Berkelanjutan di IPOC 2022
Hingga tahun 2022, Menko Airlangga menyampaikan Indonesia masih menerapkan B30.
"Saat ini, Harga Indeks Pasar (HIP) Biodiesel lebih rendah daripada HIP solar,” sebutnya.
Untuk mengatasi kenaikan harga minyak goreng yang dipicu oleh kenaikan biaya produksi, Menko Airlangga mengatakan bahwa strategi yang dapat diterapkan yakni dengan mengganti sebagian minyak goreng dengan minyak goreng merah.
Indonesia memiliki prevalensi stunting yang tinggi dengan 7,4 juta anak di bawah 5 tahun (30 persen) mengalami stunting.
Minyak goreng merah dapat menjadi solusi pemenuhan kebutuhan minyak goreng dalam negeri sebagai jenis minyak nabati baru berbasis pengolahan alami yang lebih bergizi sekaligus mengembangkan usaha kelapa sawit rakyat skala menengah.
“Indonesia juga membutuhkan bisnis untuk merangkul triple bottom line, yakni sosial, lingkungan, dan keuangan, termasuk melalui sektor perkebunan khususnya kelapa sawit. Mari para stakeholder bekerja sama dan berkomitmen untuk mencapai tujuan tersebut dan tangguh dalam melalui krisis global ini,” pungkas Menko Airlangga. (mrk/jpnn)
Industri kelapa sawit berkelanjutan dinilai sangat penting khususnya bagi Indonesia yang merupakan negara eksportir CPO terbesar di dunia
Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi
- PI Dukung Ketahanan Pangan ASEAN lewat Akses Pupuk & Pestisida untuk Timur Leste
- Bertemu Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Memuji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
- Jepang Tertarik Belajar dari Indonesia Soal Pengembangan Start-Up E-Commerce
- Pencurian TBS Kelapa Sawit Bisa Mengganggu Iklim Investasi di Kalteng
- Menko Airlangga Sebut Indonesia Negara ASEAN Pertama Jadi Anggota OECD
- Menko Airlangga Resmi Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD Indonesia