Menko Airlangga Paparkan Pentingnya Industri Kelapa Sawit Berkelanjutan di IPOC 2022

Menko Airlangga Paparkan Pentingnya Industri Kelapa Sawit Berkelanjutan di IPOC 2022
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memaparkan pentingnya industri kelapa sawit yang berkelanjutan saat membuka Indonesia Palm Oil Conference (IPOC) 2022 yang digelar secara hybrid di Nusa Dua Bali, Kamis (03/11). Foto: Dokumentasi Humas Kemenko Perekonomian

Hingga tahun 2022, Menko Airlangga menyampaikan Indonesia masih menerapkan B30.

"Saat ini, Harga Indeks Pasar (HIP) Biodiesel lebih rendah daripada HIP solar,” sebutnya.

Untuk mengatasi kenaikan harga minyak goreng yang dipicu oleh kenaikan biaya produksi, Menko Airlangga mengatakan bahwa strategi yang dapat diterapkan yakni dengan mengganti sebagian minyak goreng dengan minyak goreng merah.

Indonesia memiliki prevalensi stunting yang tinggi dengan 7,4 juta anak di bawah 5 tahun (30 persen) mengalami stunting.

Minyak goreng merah dapat menjadi solusi pemenuhan kebutuhan minyak goreng dalam negeri sebagai jenis minyak nabati baru berbasis pengolahan alami yang lebih bergizi sekaligus mengembangkan usaha kelapa sawit rakyat skala menengah.

“Indonesia juga membutuhkan bisnis untuk merangkul triple bottom line, yakni sosial, lingkungan, dan keuangan, termasuk melalui sektor perkebunan khususnya kelapa sawit. Mari para stakeholder bekerja sama dan berkomitmen untuk mencapai tujuan tersebut dan tangguh dalam melalui krisis global ini,” pungkas Menko Airlangga. (mrk/jpnn)

Industri kelapa sawit berkelanjutan dinilai sangat penting khususnya bagi Indonesia yang merupakan negara eksportir CPO terbesar di dunia


Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News