Menko Muhadjir: Lindungi Anak-Anak dari Gagal Ginjal Akut
"Semua yang kami lihat, alhamdulillah sudah tidak lagi melayani penjualan dan resep berbentuk obat sirop," kata Muhadjir.
Dia juga menemukan apotek-apotek yang didatanginya itu sudah menyiasati pengganti obat sirop dengan meracik obat puyer.
"Kalau ada resep dokter sudah memberikan alternatif dalam bentuk puyer sehingga memang butuh waktu meracik lagi, tetapi itu solusi tepat," ujarnya.
Menurut dia langkah yang telah dilakukan tiga apotek yang disidak di Kota Bogor ini adalah contoh bagus dalam mematuhi keputusan pemerintah. Hal itu perlu dicontoh seluruh pengelola apotek di seluruh Indonesia.
Dia juga menegaskan, lebih baik obat sirop dihentikan peredarannya sementara daripada membahayakan nyawa anak-anak yang merupakan penerus pemimpin bangsa.
"Ini contoh bagus untuk merespons peristiwa yang tidak mengenakkan menimpa anak kita. Yang penting anak kita supaya selamat dulu," ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Wali Kota Bogor Bima Arya menyatakan bahwa pihaknya telah bergerak cepat untuk mengedarkan surat edaran Kemenkes ke seluruh apotek dan RS di Kota Bogor.
Dia juga mengimbau agar seluruh pengelola apotek untuk menaati keputusan Kemenkes.
Menko Muhadjir meminta apotek mengganti obat sirop dengan puyer demi melindungi anak-anak
- Indonesia Negara Penyumbang Kasus TBC Terbesar Dunia Setelah India, wow
- Lestari Moerdijat: Gerakan Pencegahan Malaria Harus Terus Dilakukan Secara Masif
- Lestari Moerdijat: Gaya Hidup Sehat Harus jadi Perhatian Bersama
- Kemenkes Butuh 5.500 Tenaga Kerja untuk 4 RS Baru Milik Pemerintah
- Vaksinasi Jadi Salah Satu Solusi Mencegah DBD
- KPK Cecar Dirut EKI Satrio Wibowo soal Pengadaan APD Covid-19