Menko PMK: Cadangan Dana Abadi Pendidikan akan Diperbesar untuk Beasiswa dan Riset

Menko PMK: Cadangan Dana Abadi Pendidikan akan Diperbesar untuk Beasiswa dan Riset
Menko PMK Muhadjir Effendy. Foto: Humas Kemenko PMK

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengeklaim pemerintah sejak tahun lalu sudah mengalokasikan sebagian dari total 20 persen anggaran pendidikan untuk penanganan Covid-19. Saat ini pemerintah sedang fokus pada sektor kesehatan dan ekonomi.

Sedangkan sebagian dari dana pendidikan, kata Menko Muhadjir, dimasukkan ke dalam dana abadi pendidikan. 

"Mudah-mudahan ke depan dana abadi pendidikan ini bisa digunakan betul ketika Covid-19 sudah selesai, kita bisa tancap gas untuk membangun SDM melalui sumber-sumber beasiswa," ujarnya saat menjadi narasumber Kajian Ramadan 1442 H yang digelar virtual oleh Pengurus Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur, Minggu (18/4).

Dia menyebutkan, pemerintah juga telah menyiapkan prioritas cetak biru ekosistem pengetahuan dan inovasi di bidang SDM. Antara lain, menyusun rencana pengembangan SDM di setiap lembaga riset dan inovasi yang secara sistematis terfasilitasi dengan sumber pendanaan beasiswa.

"Oleh sebab itu, pemerintah sekarang sedang berusaha untuk memperbesar cadangan dana abadi untuk beasiswa dan juga riset," sambung Menko PMK.

Muhadjir juga mengungkap bahwa pandemi Covid-19 telah berdampak signifikan terhadap semua sektor, tanpa terkecuali pendidikan. Digitalisasi melalui pendidikan jarak jauh (PJJ) mutlak dilakukan agar dunia pendidikan bisa menyesuaikan dengan situasi pandemi maupun perubahan zaman.

Dengan adanya perkembangan teknologi ini, lanjutnya, guru juga dituntut untuk menyeimbangkan antara upskill dan reskill. 

"Sekolah itu bukan hanya pembelajaran, tetapi penting untuk terus meningkatkan dan memperbarui keterampilan," ucap mantan Mendikbud tersebut.

Muhadjir Effendy mengeklaim pemerintah sejak tahun lalu sudah mengalokasikan sebagian dari total 20 persen anggaran pendidikan untuk penanganan Covid-19.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News