Menko PMK Risau Obat Covid-19 Langka, Cuma 4 Paket
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy memastikan ketersediaan obat-obatan, terutama yang akan digunakan untuk terapi Covid-19, sehingga betul-betul aman dan tercukupi.
Dia mengakui masih ada beberapa masalah, seperti kelangkaan obat Actemra.
Obat tersebut merupakan rekomendasi WHO untuk pasien Covid-19 karena bisa menekan jumlah interleukin 6 (IL-6), yang cukup tinggi pada kasus rheumatoid arthritis.
Obat itu kata Muhadjir, sangat penting karena jika tidak segera diobati, interleukin 6 (IL-6) bisa memicu peradangan di seluruh tubuh, khususnya bagi pasien yang sedang menderita Covid-19.
"Karena itu obat impor jumlahnya sangat terbatas. Kita tidak ada pilihan lain kecuali digunakan untuk yang betul-betul urgent," kata Muhadjir dalam keterangannya, Selasa (13/7).
Dia menambahkan, di pasar internasional juga sama untuk mencarinya susah, obat Actemra itu memang sangat langka.
Muhadjir juga mengaku sudah melihat di gudang Dinkes Provinsi Jawa Timur, yang cuma ada empat paket.
"Jadi betul-betul sangat terbatas dan ini akan menjadi perhatian kami," terangnya.
Menko Muhadjir merasa risau dengan kelangkaan obat terapi Covid-19, salah satunya Actemra.
- Zeni
- DPR Bangga dengan Kinerja Erick Thohir yang Tangani Covid-19 hingga Bongkar Korupsi Dapen
- Kadinkes Sumut Ditahan Jaksa terkait Korupsi APD Rp 24 Miliar
- Akademisi UI Terbitkan Buku Evaluasi Efektivitas PPKM dalam Penanganan Pandemi Covid-19
- Jelang Mudik Lebaran, Masyarakat Diimbau Perbaharui Imun Covid-19
- DMI Bakal Gelar Muktamar VIII yang Sempat Tertunda 2 Tahun Gegara Covid-19