Menkop UKM: Startup Dapat Menjadi Enabler dan Agregator Bagi UMKM

Menkop UKM: Startup Dapat Menjadi Enabler dan Agregator Bagi UMKM
Menkop UKM Teten Masduki saat Audiensi Pemenang dan Finalis Korea-Asean Business Model Competition 2020 for SDG's secara daring di Jakarta, Rabu (23/12). Foto: Humas Kemenkop UKM.

Pemenang kategori Best SDG’s 1 adalah Bell Society (Arka Irfani), yang menjadi pemenang kategori SDG’s karena memberikan dampak lingkungan yang signifikan sesuai dengan SDG’s. 

Pemenang kategori Best SDG’s 2, Evo & Co (David Cristian), merupakan startup yang memproduksi plastik ramah lingkungan berbahan dasar rumput laut. 

Pemanfaatan plastik ramah lingkungan dimanfaatkan untuk memproduksi cangkir, kemasan produk, produksi hamzat berbahan dasar singkong, bubble wrap berbahan dasar kertas, sedotan kertas, sendok dan garpu berbahan dasar kayu. 

Evo & Co menyediakan produksi barang-barang tersebut untuk perusahaan lain. 

Semua pemenang mendapatkan sertifikat penghargaan, kesempatan networking dengan Venture Capital, serta fasilitasi Co Working Space di Shinhan Future’s Lab dan Green Business Center. 

Di samping pemenang, ada juga para finalis. Di antaranya, Crowde (Afifah Urfani), merupakan platform yang memberikan petani akses terhadap pinjaman modal dan inovasi teknologi. 

Platform berfungsi sebagai pembiayaan bagi petani diberikan dalam bentuk bibit pupuk dan kebutuhan pertanian lainnya.

Taz Indonesia (Djati Kusumo) yang memproduksi alat conventer listrik yang memungkinkan penggunaan listrik di rumah dapat menggunakan sumber dari energi gabungan dari PLN dan sumber alternatif (panel surya).

Teten menegaskan, startup juga dapat menjadi enabler dan agregator bagi pelaku UMKM. Sehingga menjadi jembatan bagi UMKM untuk naik kelas.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News