Menlu Inggris Sebut Negara Barat Kesatria Demokrasi, Musuh Diktator Global China dan Rusia

Menlu Inggris Sebut Negara Barat Kesatria Demokrasi, Musuh Diktator Global China dan Rusia
Menteri Luar Negeri Inggris Elizabeth Marry Truss biasa disapa Liz Truss Foto: ANTARA/Linna Susanti

Truss menyebut Kremlin tidak belajar dari sejarah bahwa invasi hanya akan menyebabkan penderitaan dan hilangnya nyawa.

"Seperti yang kita ketahui terjadi pada perang Soviet-Afghanistan dan konflik di Chechnya," ujarnya.

Lebih dari 15.000 tentara Soviet tewas di Afghanistan dari 1979 hingga 1989, sementara ratusan ribu orang Afghanistan tewas.

Perang yang dipimpin AS di Afghanistan dari 2001 hingga 2021 menyebabkan lebih dari 3.500 kematian di antara koalisi militer internasional.

Truss mengatakan keberanian para agresor global kini berada di level yang tidak pernah terlihat sejak berakhirnya Perang Dingin

"Mereka berusaha mengekspor kediktatoran sebagai layanan di seluruh dunia. Itulah sebabnya rezim seperti Belarus, Korea Utara, dan Myanmar menemukan sekutu terdekat mereka di Moskow dan Beijing," ujar Truss.

Lebih lanjut ia mengatakan Inggris harus bekerja dengan sekutu seperti Australia, Israel, India, Jepang, dan Indonesia untuk "menghadapi agresor global", terutama di Pasifik.

"Sudah waktunya bagi dunia bebas untuk berdiri tegak," kata Truss.

Menlu Inggris Liz Truss berulang kali menyuarakan pesan kebencian terhadap China dan Rusia dalam pidatonya di Australia

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News