Menpar Arief Yahya: Rawe Rawe Rantas, Malang-Malang Tuntas!

Ada 4 kategori yang disalip Malaysia di putaran pertama itu adalah World's Best Family Friendly Hotel 2016, Westin Kuala Lumpur nomor 1, World's Best Halal Honeymoon Destination 2016, World's Best Halal Destination 2016 dan World's Best Halal Culinary Destination 2016.
“Keempat-empatnya adalah kategori yang paling kami incar! Karena itu bisa menaikkan value daerah yang memenanginya,” kata Arief Yahya.
Karena itu, Menpar Arief Yahya meminta semua makin solid. Ke-12 nya harus divote semua, agar semua utuh suara kita, tidak mengalahkan negara tetangga, Empat kategori itu adalah hal yang paling diharapkan bisa mendrive destinasi Indonesia di pasar Halal Traveller. Yakni di Lombok, NTB, dan Sumatera Barat.
Menpar meminta seluruh peserta untuk mengerahkan pasukannya, mengejar ketinggalan dan memenangkan pertaruangan dalam 12 hari ke depan. Targetnya, sapu bersih!
Dia tugaskan Ketua Tim Pemenangan #WHTA2016 Don Kardono dan Wakil Ketua Vita Datau Messakh untuk non stop konsolidasi ke dalam bersama anggota tim yang terdiri dari para rektor dan pimpinan akademi Pariwisata serta Politeknik Pariwisata yang berada di bawah kendali Kemenpar.
Lalu apa yang harus dilakukan? “Kerahkan semua network, baik online maupun offline!” jawab Don Kardono.
Cukup klik di: voteindonesia.com. Anda sudah masuk ke halaman pemungutan suara itu. Setelah mengisi registrasi alamat email, maka bersiaplah menyumbangkan suara Anda di 12 kategori, yakni:
JAKARTA – Bagi Menpar Arief Yahya, tidak banyak pilihan di kompetisi World Halal Tourism Awards 2016, yang bakal ditutup 24 November 2016.
- World Safety Day 2025: IWIP Perkuat Budaya K3 di Lingkungan Kerja
- Manfaatkan Fasilitas SKA, Beragam Produk Asal Majalengka Tembus Pasar Mancanegara
- Lippo Karawang Siapkan Hunian dan Komersial Terbaru, Cek di Sini Harganya
- Peluncuran COCOBOOST di Ajang Mizone Active Zone Seru
- Investasi di Bidang SDM Bikin Bank Mandiri Raih Predikat Champion of the Year dan 12 Penghargaan Bergengsi
- Bea Cukai Gagalkan Distribusi Rokok Ilegal Senilai Hampir Rp 2 Miliar, Ini Kronologinya