Menpar Pantau Keadaan Gunung Agung Hingga Pura Besakih

Menpar Pantau Keadaan Gunung Agung Hingga Pura Besakih
Foto udara Gunung Agung yang terlihat dari Kec Kubu, Bali, Rabu (27/9). kawasan desa mereka termasuk dalam peta zona merah kawasan rawan bencana berjarak 9 km dari Gunung Agung. Ilustrasi : Raka D/Jawa Pos

Pasca penetapan status Awas di Gunung Agung, Karangasem, Bali, Kementerian Pariwisata seperti tak pernah berhenti memantau perkembangan menit per menit.

Menpar bahkan terjun langsung memantaunya sampai ke Pura Besakih, Kamis (5/10).

Dalam kunjungannya, Menpar didampingi Staf Khusus Bidang Komunikasi, Don Kardono, Kepala Dinas Pariwisata Bali, A.A Agung Yuni Budhiarta, Wakil Bupati Karangasem I Wayan Arta Dipa, dan ketua STP Bali Dewa GN Byomantara.

Menpar Arief Yahya pun meminta masyarakat melalui agar mengikuti setiap imbauan yang dikeluarkan lembaga pemerintah yang berwenang.
Sedangkan untuk wisatawan, Menpar menyampaikan pesan agar tidak khawatir karena pemerintah sudah mempersiapkan rencana penanganan terhadap segala kemungkinan bencana.

"Crisis center-nya sudah dibuat diketuai oleh Pak Gubernur Bali. Karena ini di Bali, ikon pariwisata Indonesia, maka istilah Crisis Center itu diganti dengan Bali Tourism Hospitality. Harus satu pintu (informasinya). Beritanya nggak boleh simpang siur," ujarnya.

Selain itu, Menpar juga mengganti istilah “evakuasi” dengan “mengantarkan.”

Untuk memberi aksen pariwisata. “Biar tidak berkesan serem. Kita semua bergerak, dan mempersiapkan segala risiko yang bisa terjadi,” ungkapnya.

Arief menjelaskan, Kementerian Pariwisata telah memimpin pembentukan #BaliTourismHospitality, berkoordinasi dengan pelaku pariwisata di Bali.

Menpar ingatkan wisatawan ikut saran dan anjuran pemerintah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News