Menperin Minta Hentikan Ekspor Barang Tambang Besar-besaran
Selasa, 13 Maret 2012 – 10:16 WIB

Menperin Minta Hentikan Ekspor Barang Tambang Besar-besaran
Terkait pembangunan smelter atau industri pengolahan di dalam negeri, lanjut Hidayat, dari laporan ESDM ada lebih dari 20 investor asing yang berminat membangun smelter. "Kami mengharapkan, mereka bisa joint dengan lokal. Oleh karena sangat capital insentive, mereka tidak perlu mendaftar izin berbeda untuk pertambangan dan smelter. Selain itu, mereka bisa konsorsium, yakni membagi risiko dengan berbagai perizinan," tutur Hidayat.
Baca Juga:
Ditambahkan Dirjen Basis Industri Manufaktur Kementrian Perindustrian Panggah Susanto mengatakan ada lima calon investor baik dari dalam maupun luar negeri yang berminat membangun smelter grade alumina. Di antaranya, Haritam Antam, Ganesha, Cina dan Mubadalah. Selain itu, ada satu investor yakni Outotec yang sudah melakukan konfirmasi ke Kemenperin. "Mereka (Outotec, Red) sudah konfirmasi ke kami. Sebelum ini, mereka sudah mendengar statement kita, jadi saling bergerak," ungkap dia.
Sekjen Kementrian Perindustrian Anshari Bukhari mengatakan keberadaan Permen ESDM nomor 7/2012 akan memaksa pengusaha untuk membangun smelter. Menurut dia, keberatan yang diajukan kalangan pengusaha seperti mahalnya investasi pasti ada alasan tertentu, terutama menyangkut segi bisnis. Padahal, kebijakan tersebut, kata Anshari, bisa lebih mendorong nilai tambah di dalam negeri. (res)
JAKARTA - Menteri Perindustrian, MS Hidayat meminta supaya menjelang pembatasan ekspor barang tambang 2014 nanti tidak ada ekspor besar-besaran.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- PLN IP Gandeng Mitra International Untuk Pembiayaan Proyek PLTS Terapung Saguling
- HIS Meraih The Best Corporate Emission Reduction Transparency Award 2025
- Pertumbuhan Industri Daur Ulang Baterai Menjanjikan, Ekosistem EV Makin Lengkap
- Bank Raya Dukung Komunitas Pelaku Usaha Go Digital dengan Raya App
- Sistem Proteksi Listrik Nasional Dinilai Lebih Baik dari Eropa
- Layanan Transfer Antar-Bank via RTOL melalui JakOne Mobile Bank DKI Telah Normal