Menperin Minta Hentikan Ekspor Barang Tambang Besar-besaran

Menperin Minta Hentikan Ekspor Barang Tambang Besar-besaran
Menperin Minta Hentikan Ekspor Barang Tambang Besar-besaran
JAKARTA - Menteri Perindustrian, MS Hidayat meminta supaya menjelang pembatasan ekspor barang tambang 2014 nanti tidak ada ekspor besar-besaran. Guna mengantisipasi itu, Menperin berencana untuk mengajukan pengenaan bea keluar (BK). Akan tetapi, sebelum rencana itu terealisasi, Kementerian ESDM telah mengeluarkan Peraturan Menteri ESDM 7/ 2012 tentang Peningkatan Nilai Tambah Mineral Melalui Kegiatan Pengolahan dan Pemurnian Mineral yang menyulitkan pengusaha melakukan ekspor.

Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan sudah berancang-ancang mengusulkan kebijakan sebagai transisi sebelum pelarangan ekspor diberlakukan. "Dimulai dengan memberikan bea keluar pada ekspor bahan mentah. Tapi sebelum itu saya sampaikan ke Kementerian ESDM, mereka sudah mengeluarkan peraturan yang pada intinya ingin memulai melakukan itu pada tahun ini. Barangkali konsep berpikirnya sama, yakni secepatnya harus dimulai sekarang," ungkapnya.

Dia beralasan, usulan tersebut sekaligus tahap awal menyongsong implementasi pada 2014 nanti. Diinginkan, agar pelarangan ekspor raw material itu dapat dilaksanakan tanpa ada beban di kalangan pengusaha. "Sebetulnya, spiritnya begitu orang tahu, tahun 2014 itu akan diberlakukan, tapi ternyata yang terjadi sekarang adalah terjadi pengerukan besar-besaran. Seperti, bijih besi dan iron oil," ungkapnya.

Disinyalir, ekspor iron oil dalam satu tahun bisa mencapai 20 juta ton. Padahal dari perhitungannya, deposit iron oil hanya 107 juta ton. Jadi, masa transisi ini malah dimanfaatkan untuk mengeruk barang tambang. Menurut dia, persoalan itu yang harus disikapi segera. "Karena kepentingan saya adalah kepentingan nasional. Pada teman-teman pengusaha juga jangan berpikir mengeksploitasi besar-besaran," urainya.

JAKARTA - Menteri Perindustrian, MS Hidayat meminta supaya menjelang pembatasan ekspor barang tambang 2014 nanti tidak ada ekspor besar-besaran.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News