Menpora Dito: Tak Ada Diskriminasi, Kemenpora Rumah Bagi Pejuang Olahraga Indonesia

Menpora Dito: Tak Ada Diskriminasi, Kemenpora Rumah Bagi Pejuang Olahraga Indonesia
Menpora Dito Ariotedjo menyebut Kemenpora merupakan rumah bagi para pejuang olahraga Indonesia. Tak ada diskriminasi. Foto: Kemenpora.

jpnn.com - Pada pawai Kirab Juara SEA Games 2023 Kamboja bertemakan "Prestasimu Kebanggaan Kita" yang digelar oleh Kemenpora, para atlet Indonesia dari berbagai cabang olahraga bersatu dalam semangat kejayaan olahraga dan persahabatan.

Meski sempat ada situasi yang terkesan ada ketimpangan euforia yang lebih besar terhadap salah satu atau beberapa cabor, Menpora Dito Ariotedjo mengakui hal itu wajar dan tidak perlu diperluas.

Pasalnya, tujuan acara ini adalah untuk merayakan dan menghormati seluruh pahlawan olahraga Indonesia dengan merata dan menyeluruh.

Ini menjadi bukti nyata bahwa tidak ada diskriminasi terhadap atlet, dan sebaliknya, mencoba untuk belajar membudayakan serta menunjukkan kebanggaan dan penghargaan yang besar bagi pejuang olahraga Indonesia, tanpa diskriminasi.

"Melihat antusias masyarakat akan kemenangan Timnas U22, awalnya memang PSSI berniat mengadakan pawai. Lalu Kemenpora menyambut baik dan menawarkan agar digabung karena Kemenpora awalnya juga berinisiatif melakukan acara serupa yang dihadiri seluruh cabor."

"Rute disepakati dimulai dari Kemenpora menuju Bundaran HI dan kembali ke Kemenpora. Terkait ada beberapa cabor yang berinisiatif memisahkan diri, seperti PSSI yang lanjut ke GBK dan Perbasi yang lanjut ke Senayan Park, itu wajar saja."

"Soal kendaraan, itu murni masalah teknis karena memang Jakarta hanya memiliki 1 bus atap terbuka, dan memang sudah di book oleh pihak PSSI. Karena itu, Kemenpora memberikan opsi fasilitas bus pawai dan didukung oleh Pemprov Jabar, Pemkot Bandung, serta Pemkot Bogor. Namun, kami merasa itu tidak sama sekali mempengaruhi euforia masyarakat dalam menyambut Kontingen SEA Games 2023. Kirab ini milik semua Kontingen dan masyarakat" tegas Dito.

Dito menambahkan, bahwa cukup wajar ada kesemarakan yang lebih terhadap salah satu atau mungkin beberapa cabor serta ada kecemburuan juga.

Menpora Dito Ariotedjo menyebut Kemenpora merupakan rumah bagi para pejuang olahraga Indonesia. Tak ada diskriminasi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News