Menpora Tegaskan Pemerintah Hanya Akui Satu Organisasi Cabor Kempo

Menpora Tegaskan Pemerintah Hanya Akui Satu Organisasi Cabor Kempo
Menpora Amali (kedua dari kanan) bersama Ketum Perkemi Aswari Rivai (dua dari kiri) serta Sensi Indra Kartasasmita (paling kiri saat menunjukkan sertifikat dari Federasi Kempo Dunia, WSKO. Foto: Amjad/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Cabang olahraga bela diri Kempo menjadi salah satu lumbung emas Indonesia di SEA Games 2011 dan 2013. Namun, cabor itu tidak lagi dipertandingkan pada ajang olahraga Asia Tenggara di beberapa edisi selanjutnya, bahkan sampai SEA Games 2021.

Mereka kini berjuang untuk bisa tampil di SEA Games 2023. Upaya itu pun mendapatkan dukungan pemerintah saat Pengurus Besar Persaudaraan Shorinji Kempo Indonesia (PB Perkemi) Indonesia melakukan audiensi dengan Menpora Zainudin Amali, beberapa waktu lalu.

Di tengah perjuangan untuk bisa dipertandingkan lagi di SEA Games, ternyata muncul gangguan karena ada organisasi lain yang berdiri, Porkemi, sebagai pesaing mereka. Namun, sejauh ini, yang diakui oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) hanya Perkemi.

Menpora Amali menegaskan hanya satu organisasi cabang olahraga (cabor) kempo yang diakui dan didukung oleh pemerintah yakni Persaudaraan Shorinji Kempo Indonesia (Perkemi). Mereka selama ini dikenal sebagai organisasi yang tertua dan diakui KONI.

"Lihat saja sejarahnya, kemudian bagaimana tercatatnya di Kementerian Hukum dan HAM dan di KONI. Di KONI itu mereka ini (Perkemi, red) terdaftar. Mereka sudah ada di 33 provinsi, pemerintah mengakui Perkemi," tegas Amali.

Ketua Umum PB Perkemi Syaifudin Aswari Rivai juga memaparkan bahwa organisasinya sudah menjalankan amanat pembinaan dan penyebaran dengan maksimal. Saat ini, sudah tersebar di 33 provinsi di Indonesia dan beberapa bulan ke depan, pengurus di provinsi ke-34, yakni di Kepulauan Bangka Belitung akan segera terbentuk.

Selain perwakilan provinsi, sejauh ini PB Perkemi menaungi 1.800 dojo di seluruh Indonesia. Selain itu, ada 200 ribu kenshi atau atlet kempo aktif. Oleh karena itu, mereka optimistis di 2023, saat SEA Games digelar di Kamboja, Kempo bisa dipertandingkan.

Sebagai catatan, saat SEA Games 2011 lalu, Kempo Indonesia menjadi juara umum dengan torehan delapan emas, tujuh perak dan satu perunggu. Kemudian, prestasi itu berulang di SEA Games 2013 dengan catatan tujuh emas, tujuh perak, dan tiga perunggu. Setelah itu, kempo tak lagi dipertandingkan.(dkk/jpnn)

Menpora Amali menegaskan hanya satu organisasi cabang olahraga (cabor) kempo yang diakui dan didukung oleh pemerintah.


Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News