Mensos Risma Jamin Penuhi Hak 22,97 Juta Penyandang Disabilitas

Jumlah sekolah inklusif di Indonesia juga meningkat secara signifikan, yaitu dari 3.610 pada 2015 menjadi 28.778 pada 2020.
Namun demikian, masih terdapat tantangan besar, termasuk fakta bahwa kurang dari 13 persen sekolah inklusif memiliki pendidik yang terlatih dalam pendidikan inklusif.
“Selain kualitas pendidik, tantangan lainnya mencakup fasilitas dan akses terhadap alat bantu, kesiapan sekolah inklusif untuk memberikan pembelajaran kemandirian/kewirausahaan, peran keluarga, dan dukungan berbagai pemangku kepentingan,” tutur Risma.
Di bidang ketenagakerjaan, Indonesia telah membentuk Unit Layanan Disabilitas yang menyelenggarakan berbagai program pelatihan dan jaringan kerja bagi penyandang disabilitas usia produktif.
Selain itu, pendidikan kewirausahaan di sekolah bagi siswa penyandang disabilitas juga memainkan peran penting. Kewirausahaan dapat dilihat sebagai salah satu mekanisme paling efektif untuk meningkatkan perekonomian suatu negara.
Pengembangan keterampilan kewirausahaan tidak hanya mendorong inovasi dan produktivitas tetapi juga membantu menciptakan lapangan kerja, bukan sekadar mencari lapangan kerja.
“Tujuan kami adalah membekali mereka dengan keterampilan yang akan berkontribusi pada perekonomian bangsa. Misalnya, Sentra Wijaya yang berada di bawah naungan Kementerian Sosial di Makassar,” kata dia.
Tak hanya itu, program kewirausahaan yang diikuti oleh penyandang disabilitas merupakan bagian penting dari upaya untuk mewujudkan pemenuhan diri mereka.
Tri Rismaharini mengatakan pemerintah menjamin pemenuhan hak sekitar 22,97 juta warga penyandang disabilitas
- Mensos Sebut 5 Ribu Siswa Lulus Administrasi untuk Masuk Sekolah Rakyat
- Muncul Penolakan Soeharto Sebagai Pahlawan Nasional, Mensos Merespons Begini
- Pernyataan Terbaru Mensos soal Soeharto Pahlawan Nasional
- Pertamina Hulu Energi Wujudkan Asa dan Mimpi Sahabat Istimewa Lewat 13 Program Ini
- Waka MPR Dukung Keterlibatan Aktif Penyandang Disabilitas dalam Pembangunan Ditingkatkan
- Pesantren Jalan Cahaya Hadirkan Dakwah Inklusif bagi Penyandang Disabilitas