Mensos Serahkan Santunan pada Korban Keracunan Gas di Lombok

Mensos Serahkan Santunan pada Korban Keracunan Gas di Lombok
Menteri Idrus Marham mendatangi keluarga korban meninggal keracunan gas di Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, hari ini. Foto: istimewa for jpnn

“Makanya kalau rakyat diminta sabar, Pemimpin harus lebih sabar lagi. Sampaikan berulang kali dan beri tahu bahwa itu bahaya dan itu tidak boleh,” katanya.

Mensos berharap pemerintah tidak berputus asa dan tetap sabar bila ada sebagian warga yang masih melakukan aktivitas penambangan ilegal. “Itu artinya kita (pemerintah, red) harus lebih dekat lagi kepada rakyat. Kita beri tahu bahwa cara-cara yang mereka lakukan ini tidak boleh,” terang Mensos.

Dia menyontohkan upaya yang dilakukan Gubernur NTB memberikan arahan kepada warganya. Gubernur menyampaikan agar warga mengingat keluarga khususnya anak-anak. Jangan sampai melakukan aktivitas yang membahayakan diri sendiri dan akan berdampak buruk kepada keluarga.

“Setelah sosialisasi, selanjutnya adalah harus ada komintmen bersama. Bila nanti ada perusahaan yang berperasi di wilayah tersebut maka harus ada komitmen bahwa yang bekerja di tempat tersebut wajib mengutamakan orang-orang NTB. Jangan sampai orang-orang di sini menjadi penonton. Lalu ada alasan kemampuannya tidak mencukupi. Tidak bisa lagi ada alasan klasik seperti itu,” tegas Mensos.

Di akhir arahannya, Mensos menegaskan terjadinya peristiwa bencana sosial ini perlu disikapi dengan segera dan memerlukan kerja sama berbagai pihak terkait di daerah maupun masyarakat.

“Tolong-menolong dan gotong-royong adalah tadisi dan budaya kita. Kalau ada keluarga kita, ada warga kita yang tertimpa musibah maka menjadi tradisi dan budaya kita adalah harus membantu. Tidak boleh saling menunggu, tetapi bersama-sama pemerintah pusat, pemerintah provinsi, kabupaten, kecamatan, bahkan elemen-elemen masyarakat harus bersatu. Kalau tradisi ini kita lanjutkan Inshaa allah masalah yang dihadapi rakyat pasti dapat kita atasi bersama,” tutur Mensos disambut tepuk tangan hadirin.

Sementara itu Ibu Supiyah (40) istri dari almarhum Supar (45) korban meninggal dalam peristiwa keracunan gas mengaku lega akan mendapat bantuan dari pemerintah berupa PKH. Selama ini, lanjutnya, perempuan warga Dusun Banyumulek ini menceritakan selama ini ia belum terdaftar sebagai peserta PKH. Dia berharap, kelak ketika sudah menerima PKH akan digunakan untuk membiayai keperluan sekolah anaknya terlebih suaminya sebagai pencari nafkah utama telah meninggal dunia.

"Alhamdulillah, terima kasih atas perhatian pemerintah. Saya akan gunakan sebaik-baiknya untuk keperluan sekolah anak," kata Supiyah.(jpg/jpnn)


Menteri Idrus Marham mengunjungi keluarga korban meninggal keracunan gas di Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, hari ini.


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News