Mensos Terjunkan Tim Psikososial untuk Dampingi Korban Bom

Mensos Terjunkan Tim Psikososial untuk Dampingi Korban Bom
Mensos Idrus Marham ketika menghadiri rapat Konsultasi dengan pimpinan DPR RI di gedung DPR/MPR RI Jakarta. Foto: Istimewa

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Sosial (Mensos) Idrus Marham memastikan institusi yang dipimpinnya akan menyediakan layanan Layanan Dukungan Psikososial (LDP) bagi para korban selamat dari aksi teror bom yang menyasar tiga gereja di Surabaya, Minggu (13/5). Idrus menegaskan, fokus Kementerian Sosial (Kemensos) adalah menangani para korban.

"Kejadian ini menggoreskan luka bagi seluruh warga Indonesia. Oleh karena itu Kementerian Sosial mengambil langkah-langkah cepat dengan fokus utama menangangi para korban sebaik-baiknya," ujar Idrus sebagaimana siaran pers Kemensos.

Idrus menambahkan, korban bencana sosial biasanya merasa takut, cemas dan waswas. Korban juga tidak mau ditinggal sendiri dan mudah curiga pada orang lain.

Oleh karena itu, kata Idrus, tim LDP harus menggunakan seragam sebagai identitas. Dengan demikian tim LDP mudah dikenali dan memberikan rasa percaya terhadap korban.

"Kepada tim Kementerian Sosial di Surabaya secara tegas telah saya sampaikan agar pastikan terus dekat dengan mereka. Penuhi kebutuhannya. Jadilah pendengar yang baik. Biarkan mereka ekspresikan perasaannya karena itu salah satu upaya mental katarsis untuk penyembuhan mereka dari kejadian traumatis," terang Idrus.

Menteri asal Golkar itu mengaku telah menerjunkan tim LDP yang terdiri dari 25 perseonel dan Taruna Siaga Bencana (Tagana) sebanyak 30 orang. Selain itu, ada dukungan dari Tenaga Pelopor Perdamaian, Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur dan Dinas Sosial Kota Surabaya untuk membantu para korban.

"Ini adalah tanggung jawab negara. Dengan adanya tim LDP diharapkan dapat memberikan rasa tenang dan menghapus trauma korban dan keluarga korban secara perlahan-lahan. Kami akan berupaya sebaik mungkin menangani korban dan keluarganya," katanya.

Sementara itu Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos Harry Hikmat mengatakan, pihaknya sudah menyebar tim ke tiga lokasi tak berselang lama setelah ledakan bom. Ada pula tim yang melakukan pendataan di empat titik rumah sakit tempat para korban dirawat.

Menteri Sosial (Mensos) Idrus Marham mengatakan, korban bencana sosial biasanya merasa takut, cemas dan waswas, serta mudah curiga.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News