Mensos Usul Voucher Zakat

Mensos Usul Voucher Zakat
Mensos Usul Voucher Zakat
JAKARTA - Menteri Sosial (Mensos) Salim Segaf Al Jufri menilai metode pembagian zakat, infaq, dan sedekah yang dilakukan sekarang tidak manusiawi. Karena itu, pemberi zakat harus mengubah pola pembagiannya menjadi lebih baik. "Yang terjadi di masyarakat kita adalah antrian panjang, berhimpit-himpitan, panas-panasan. Itu tidak manusiawi," ujar Salim di Jakarta, Minggu (5/9) kemarin.

Menurut Salim, pemberian zakat infak, dan sedekah harus dikelola dengan baik agar jangan sampai menimbulkan korban tewas dan luka-luka sebagaimana yang pernah beberapa kali terjadi. Dermawan yang berencana memberikan zakat dan sedekah kepada fakir miskin diharapkan berkoordinasi dengan aparat keamanan atau mengembangkan metode pembagian baru.

"Salah satu caranya yang cukup aman adalah memberikan voucher belanja kepada fakir miskin, sehingga mereka dapat menentukan sendiri barang sesuai dengan kebutuhan tanpa harus berebut beras atau uang," katanya.

Cara yang ada saat ini menurut Salim tidak mendidik. Orang antre membawa anaknya dengan harapan anaknya juga mendapatkan bantuan sembako atau uang. Kalau menggunakan voucher diharapkan lebih tepat sasaran, sehingga dapat meningkatkan daya beli masyarakat. "Kalau orang lanjut usia tidak perlu antre lagi, sedangkan untuk anak muda bisa digunakan memenuhi kebutuhan sehingga lebih bermanfaat," ujar dia.

JAKARTA - Menteri Sosial (Mensos) Salim Segaf Al Jufri menilai metode pembagian zakat, infaq, dan sedekah yang dilakukan sekarang tidak manusiawi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News