Mentan Amran Sulaiman Minta Jajaran Kementan Respons Cepat Keluhan Petani

Mentan Amran Sulaiman Minta Jajaran Kementan Respons Cepat Keluhan Petani
Tim dari Ditjen Hortikultura merespons cepat keluhan petani bawang merah di Bangli, Bali soal adanya serangan OPT thrips dan virus IYSV pada tanaman mereka. Foto: Dokumentasi Humas Kementan

jpnn.com, BANGLI - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menunjukkan komitmen yang luar biasa dalam menghadapi tantangan iklim ekstrem El Nino.

Demi menjaga ketersediaan dan stabilitas produksi, Mentan Amran menginstruksikan seluruh jajaran Kementerian Pertanian (Kementan) untuk selalu melakukan pendampingan di lapangan dan memberikan solusi cepat serta tepat terhadap setiap permasalahan petani.

"Kita sedang menghadapi perubahan iklim yang tidak menentu. Belum lagi akan banyak virus dan hama penyakit yang menyerang, dan kekeringan. Jadi kita harus sigap untuk memberikan respons cepat pada apapun keluhan petani," tegas Mentan Amran kepada jajaran Kementan dalam keterangannya, Sabtu (11/11).

Salah satu masalah yang sedang dihadapi petani, khususnya petani bawang merah saat ini adalah serangan OPT thrips dan virus IYSV, termasuk di Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali.

Serangan ini merupakan tantangan baru yang dihadapi di Indonesia.

Direktur Jenderal Hortikultura Prihasto Setyanto mengungkapkan timnya akan terus mengecek dan meneliti situasi di lapangan terkait serangan virus ini.

Sebagai langkah antisipasi, telah dilakukan pemasangan lampu light trap.

“Mengantisipasi OPT dan virus di pertanaman bawang merah, kami terus melakukan penelitian dan inovasi. Salah satunya penggunaan lampu light trap yang terbukti efektif dalam mengatasi serangan ini di wilayah Kintamani, Bali," kata Dirjen Prihasto.

Mentan Amran menginstruksikan seluruh jajaran Kementan selalu melakukan pendampingan dan memberikan solusi cepat dan tepat terhadap setiap permasalahan petani

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News