Mentan Amran Sulaiman Minta Jajaran Kementan Respons Cepat Keluhan Petani
Istimewanya juga, kata Dirjen Prihasto, lampu light trap ini adalah buatan dari siswa-siswi SMK di Kulon Progo.
Selain virus IYSV, lanjut dia, di Kecamatan Kintamani ini juga ditemukan gejala serangan lainnya, seperti imago dan ulat bawang.
Tim POPT Ditjen Hortikultura telah turun langsung untuk memberikan pendampingan kepada petani.
“Sudah kami turunkan langsung Tim POPT untuk mendampingi petani dan mencari solusi terbaik bersama, termasuk dengan mengadakan pelatihan untuk para POPT di seluruh Indonesia dan sosialisasi light trap,” tambahnya.
Saat ini, lampu light trap buatan SMK di Kulon Progo belum memiliki legalitas Standar Nasional Indonesia (SNI) dan belum dapat dianggarkan oleh APBN.
Namun, Kementan berupaya memfasilitasi agar bisa segera mendapatkan legalitas.
“Kami terus berupaya untuk memfasilitasi pemilik produk ini untuk mendapatkan legalitas penjualan, sehingga dapat segera bisa dirasakan manfaatnya oleh petani di seluruh Indonesia,” ujar Dirjen Prihasto. (mrk/jpnn)
Mentan Amran menginstruksikan seluruh jajaran Kementan selalu melakukan pendampingan dan memberikan solusi cepat dan tepat terhadap setiap permasalahan petani
Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi
- Perbanyak Petani Milenial, Kementan Ingin Genjot Produksi Pangan
- Kementan Komitmen Suskseskan UPPO-Biogas, Konservasi Air, hingga Modernisasi Pertanian
- Sumedang jadi Percontohan Pengembangan Program HDDAP, Siapkan Kembangkan Cabai
- Endus Temuan Food Estate, Auditor BPK Minta Rp12 Miliar dari Kementan agar Tutup Mata
- Jadi 9,55 Juta Ton, Ini Perincian Jumlah Pupuk Bersubsidi
- SYL Pakai Uang Karyawan Kementan Untuk Bayar Gaji PRT