Mentan Bidik Pertanian Bone Naik Kelas
Bahkan, Kementan saat ini menggunakan dana perbankan sebesar Rp 55 triliun melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang mudah diakses petani.
"Yang macet 00,3 persen. Presiden memintanya untuk menggunakan hingga Rp 70 triliun," ungkapnya.
Menurut SYL, banyak lahan yang bagus, namun untuk lebih bagus lagi dengan menggunakan mesin pertanian modern.
Petani juga harus menggunakan benih berkualitas dan pemupukan yang tepat dan berimbang.
"Mau tunggu pemerintah, tidak sampai. Uang di bank, yang ada di BNI, Mandiri dan lain-lain uang pemerintah, uang subsidi. Jika ambil sendiri bunganya 15 persen, ini dana KUR hanya 6 persen," ujarnya.
SYL menilai tanah dan manusia telah bagus, sehingga tinggal intervensi dengan sumberdaya manusia yang semakin terampil, teknologi, mekanisasi, dan market tablenya seperti apa.
"Cocokmi, hitungkan saya pak kadis, pak dirjen sampai dryer-nya dan lainnya. Sudah harus naik kelas," tuturnya.
SYL berharap satu hektar jagung bisa menghasilkan keuntungan Rp 10 juta hingga Rp 14 juta.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengatakan Bone memiliki lahan pertanian yang luas dan salah satu sentra produksi.
- Jaring Potensi Petani Muda, Inilah 75 Nominee Young Ambassador Agriculture Pilihan Kementan
- Gelar Evaluasi dan Asistensi, Kementan Siap Kawal Program Wajib Tanam Bawang Putih
- Presiden Jokowi Senang Produksi Jagung Meningkat di Sumbawa NTB
- Tinjau Panen Jagung Bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi: Semua Pihak Ambil Langkah
- Regenerasi Petani, Kementan Gelar Bootcamp di Bogor
- Tingkatkan Teknologi Pertanian, Kementan Jalin Kerja Sama dengan Iran