Mentan Bidik Pertanian Bone Naik Kelas

Mentan Bidik Pertanian Bone Naik Kelas
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengatakan Bone memiliki lahan pertanian yang luas dan salah satu sentra produksi. Foto: Kementan

"Hasilnya tersebut sudah keluar biaya gaji orang telah keluar. Tinggal penghasilan bersih," sambung SYL.

Di sisi lain, SYL pun mengungkapkan semua penggilingan di Bone menghasilkan beras dengan harga Rp 8.100 per kilogram, gabah Rp 4.100 per kilogram.

Namun demikian, sebaiknya dapat menghasilkan beras dengan harga Rp 12 ribu, yakni beras premium sehingga kualitas mesin penggilingannya harus ditingkatkan.

"Jadi hitungkan saya pak bupati, tidak boleh lagi rakyat menunggu. Harus jelas. Kira-kira itu dipikiran saya supaya tidak sia-sia," bebernya.

SYL meminta pemda memeriksa kualitas pupuk yang digunakan saat ini.

"Artinya masih butuh sebuah budaya untuk meningkatkan produktivitas, ini tinggi tetapi mestinya bisa lebih besar. Pertanian tergantung vareitas yang bagus. Ditambah pupuk yang tepat, obat-obatan kalau terjadi serangan," pinta SYL.

SYL juga mengatakan selama setahun Covid-19, sektor pertanian menjadi penunjang pertumbuhan ekonomi sekitar 16,4 persen. Kira-kira mencapai Rp 2 ribu triliun lebih.

"Alhamdulillah kerja tulus dan tidak ada yang macam-macam, pertanian tidak mengalami penurunan secara nasional," ucap SYL.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengatakan Bone memiliki lahan pertanian yang luas dan salah satu sentra produksi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News