Mentan Sebut Kerja Pemerintahan Jokowi – JK Setara 70 Tahun
jpnn.com, MAGETAN - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman bangga dengan lahirnya ribuan sapi di Magetan, Jawa Timur. Ditambah lagi Jatim sebagai pemasoka 50 persen sapi di seluruh Indonesia.
Dia menuturkan, sebelum pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla (Jokowi-JK), Indonesia hanya bisa memproduksi 12,5 juta ekor sapi selama 70 tahun.
Namun semenjak 2014 atau era pemerintahan Jokowi-JK, hingga 2018 atau tahun keempat, sudah ada 5,5 juta sapi yang bunting.
“Sementara yang melahirkan mencapai 3,6 juta. Artinya kerja selama tiga tahun setara dengan 70 tahun,” kata dia di Magetan, Jawa Timur, Senin (7/5).
Dia lantas menerangkan, rahasia dari keberhasilan pemerintahan Jokowi-JK, yakni program SIWAB (sapi indukan wajib bunting). Selain SIWAB, para peternak juga diberikan IB (inseminasi buatan) secara gratis di seluruh Indonesia.
Amran juga merasa bangga dengan semangat para peternak di Magetan. Pria yang juga anak pensiunan TNI ini berharap, di daerah lain bisa mengambil contoh dari para peternak di Magetan.
“Ini mungkin karena karakter orang Magetan karakter pertarung. Andai mungkin ada tiga sampai empat seperti Magetan, maka persoalan persapian di Indonesia sudah selesai,” ujarnya.
Menteri Amran mengungkapkan, kebutuhan protein hewani tidak hanya dari daging sapi saja, tetapi bisa dari daging ayam, telur, daging kelinci, kambing dan domba, serta hasil ternak lainnya. Menurutnya, target swasembada protein sebenarnya sudah tercapai karena Indonesia sudah mengekspor hasil peternakan.
Mentan Amran Sulaiman bangga dengan para peternak sapi di Magetan, Jatim, yang mampu mendongkrak kebutuhan sapi di tanah air.
- Main Bola Bareng Presiden Jokowi, Mentan Amran Cetak 2 Gol
- Anggaran Pupuk Subsidi Ditambah Rp 28 T, Uni Irma Apresiasi Perjuangan Mentan Amran
- Air Amran
- Nagara Institute Dorong Pemerintahan Baru Benahi Persoalan Pupuk Demi Ketahanan Pangan
- Sumedang Punya Gerakan Satu Desa Satu Hektar, Food Estate Partisipatif Terbukti Nyata
- Soal Impor Beras 5 Juta Ton, Ma'ruf Amin: Belum Tentu