Mentan: Sektor Peternakan Mampu Entas Kemiskinan di Pedesaan

Mentan: Sektor Peternakan Mampu Entas Kemiskinan di Pedesaan
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memberikan arahan pada acara Rapat Koordinasi Teknis I Direktorat Jenderal Peternakan Kementan di Bogor, Senin (16/4). Foto: Fathan Sinaga / JPNN

Tercatat, Indonesia sudah mengekspor daging ayam olahan sebanyak 312 ton dan telur 386 ton.

Data ekspor obat hewan pada 2017 juga telah menembus 50 negara yang tersebar di empat benua, sebesar 482.897 ton dengan nilai Rp 27,674 triliun.

“Pertumbuhan volume dan nilai ekspor peternakan tiap tahun naik, pada tahun 2012-2017 mengalami peningkatan masing-masing sekitar 2,76 persen dan 3,2 persen,” ucapnya.

Dalam waktu dekat, Amran mengaku akan mengekspor daging ayam olahan dan pakan ternak ke Timor Leste.

Selain itu, Kementan akan memanfaatkan adanya peluang ekspor ke negara ASEAN dan Timur Tengah khususnya komoditi kambing dan domba yang mana dalam waktu dekat ini akan dilakukan ekspor perdana ke Malaysia sebanyak 2.500 ekor.

“Saya ingin ekspor tersebut terus meningkat, selain dapat meningkatkan pendapatan pelaku usaha dan menambah devisa, dengan ekspor juga akan mengangkat martabat bangsa Indonesia di mata dunia,” ujarnya.

Sedangkan terkait dengan daging sapi, saat ini, saat ini sedang berupaya untuk meningkatkan populasi sapi di Indonesia, baik melalui Upsus Siwab juga dilakukan melalui penambahan sapi indukan impor dan pengembangan sapi ras baru, Belgian Blue.

Sebagai tahun pertama pelaksanaan program, capaian kinerja program Upsus Siwab 2017, menurut Amran sangat fantastis. Hal ini terlihat dari pelayanan inseminasi buatan (IB) dari Januari 2017 sampai dengan April 2018 telahterealisasi sebanyak 5.143.398 ekor.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman terus mengupayakan pengentasan kemiskinan di pedesaan lewat sektor peternakan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News