Mentan Siapkan Roadmap 20 Juta Hektare Lahan Kering dan Rawa

Mentan Siapkan Roadmap 20 Juta Hektare Lahan Kering dan Rawa
Menteri Pertanian Amran Sulaiman dalam rapat Rapat Koordinasi Litbang Pertanian terkait Pengembangan Lahan Kering dan Rawa di Balai Besar Sumber Daya Lahan Pertanian (BBSLP) Bogor, Senin (16/4). Foto: Kementan

jpnn.com, BOGOR - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyatakan, pihaknya telah menyiapkan 20 juta hektare lahan kering dan rawa sebagai solusi permanen untuk mendukung terwujudnya ketahanan pangan nasional di Indonesia. Dia meyakini lahan tersebut memiliki potensi strategis untuk sumber pertumbuhan baru produksi pertanian.

Amran mengaku optimistis optimalisasi sumber daya lahan kering dan rawa sebagai lahan pertanian merupakan strategi kunci untuk meningkatkan produksi pertanian dalam rangka pemenuhan pangan bagi penduduk yang jumlahnya terus meningkat. Jumlah penduduk selama periode 2014-2018 mengalami kenaikan 12,8 juta jiwa sehingga kini totalnya mencapai 265 juta jiwa.

“Kita meletakkan fondasi dari sekarang, kita siapkan untuk generasi kita ke depan, bahkan kita masih mampu menghidupi penduduk Indonesia yang nantinya bisa mencapai 500 juta hingga satu miliar,” ujar Amran dalam rapat Rapat Koordinasi Litbang Pertanian terkait Pengembangan Lahan Kering dan Rawa di Balai Besar Sumber Daya Lahan Pertanian (BBSLP) Bogor, Senin (16/4).

Menurutnya, strategi pemanfaatan lahan suboptimal akan mampu mendukung program pengentasan kemiskinan yang menjadi prioritas pada pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla saat ini. “Yang bisa menyelesaikan kemiskinan Indonesia adalah pertanian, optimalisasi 20 juta hektare lahan rawa dan lahan kering juga akan berdampak kepada peningkatan pendapatan petani,” papar Amran.

Peningkatan produksi pangan nasional selama ini masih bertumpu pada lahan sawah irigasi. Sedangkan lahan suboptimal seperti lahan rawa dan kering belum termanfaatkan secara maksimal.

Untuk itu Amran menugaskan kepada para peneliti di Litbang Pertanian agar dalam waktu satu minggu ini membuat peta jalan atau roadmap untuk optimalisasi lahan kering dan rawa sebagai acuan bersama. Melalui optimalisasi potensi lahan kering dan rawa yang ditunjang inovasi teknologi yang spesifik dan dengan memanfaatkan keunggulan komparatif suatu wilayah serta manajemen air yang tepat, Amran optimistis target produksi komoditas pangan strategis akan tercapai.

Lahan kering biasanya kekurangan air, sedangkan lahan rawa justru kelebihan. Menurut Amran, dengan pengelolaan air yang tepat maka lahan kering dan rawa yang selama ini menganggur akan menjadi lahan produktif. 

Contoh yang mengembirakan datang dari petani jagung di Desa Gunung Raja di Kabupaten Tanah Laut yang menerapkan pola tanam zig-zag diikuti dengan penggunaan pupuk fosfat alam serta teknologi yang tepat. Kini, petani setempat mampu memproduksi 20 ton jagung per hektare atau setara tiga kali lipat hasil rata–rata petani.

Mentan Andi Amran Sulaiman meyakini pertanian menjadi sumber pertumbuhan baru dan solusi permanen bagi pengentasan kemiskinan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News