Mentan Syahrul Yasin Limpo: Porang Adalah Komoditas Mahkota

Menurut dia, sudah ada 13 negara yang memesan kepada Indonesia, antara lain Tiongkok, Vietnam, Filipina.
“Oleh karena itu bicara porang adalah bicara masa depan," katanya.
Menurut Syahrul, saat ini pihaknya sudah mempersiapkan 5 cara bertindak atau yang lebih dikenal dengan istilah (5 CB) untuk mewujudkan peningkatan komoditas porang.
Dia menjelaskan CB 1 adalah mengembangkan kapasitas peningkatan produksi. CB 2 berkaitan dengan pangan lokal.
CB 3 penguatan cadangan dan sistem logistik pangan. CB 4 pengembangan pertanian modern. CB 5 adalah gerakan tiga kali ekapor (Geratieks).
Menurutnya, saat ini semua CB tersebut sudah dilaksanakan dengan sistem kerja extraordinary, serta penuh keyakinan dan optimisme menjadikan pertanian Indonesia makin diperhitungkan.
"Pertanian itu sudah di depan mata karena kita (Indonesia) punya 270 juta penduduk yang semuanya sudah mengenal pertanian. Makanya, tata kelolanya harus dipersiapkan. Sebab, yang tidak boleh hilang adalah makanan," kata Syahrul Yasin Limpo.
Fadjri Djufri menambahkan bahwa saat ini pemerintah telah menyiapkan teknologi modern untuk mengakomodasi kepentingan produksi komoditas porang dari hulu sampai hilir.
Mentan Syahrul Yasin Lompo mengatakan ekspor porang di Indonesia sangat tinggi. Sudah ada 13 negara yang memesan kepada Indonesia, antara lain Tiongkok, Vietnam, Filipina.
- Pameran Rantai Dingin dan Logistik Terbesar di Indonesia Resmi Dibuka, Ini Targetnya
- Bea Cukai Kawal Ekspor Perdana 8,9 Ton Sekam Bakar PT Minaqu Indonesia ke Belanda
- Bea Cukai Fasilitasi Ekspor Perdana 29.460 Karton Sarden Kaleng Banyuwangi ke Afrika & UEA
- Bea Cukai Tanjung Priok Fasilitasi Ekspor 10 Ton Galvanize ke Amerika Serikat
- Manfaatkan Fasilitas SKA, Beragam Produk Asal Majalengka Tembus Pasar Mancanegara
- KPK Periksa Direktur PT Waruwu Yulia Lauruc Terkait Kasus Pengadaan Karet di Kementan