Mentan SYL Bersama Gubernur Jatim Lepas Ekspor Komoditas Pertanian

Mentan SYL Bersama Gubernur Jatim Lepas Ekspor Komoditas Pertanian
Mentan Syahrul Yasin Limpo dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa pada acara pelepasan ekspor komoditas pertanian di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Provinsi Jatim, Senin (2/12). Foto: Humas Kementan

jpnn.com, SURABAYA - Kementerian Pertanian (Kementan) berkomitmen untuk terus mendorong ekspor tiga kali lipat. Hal tersebut dibuktikan dengan dilepasnya ekspor komoditas pertanian ke tiga negara tujuan antara lain Brasil, Italia, dan Singapura di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Provinsi Jawa Timur, Senin (2/12).

Pelepasan ekspor ini dipimpin langsung oleh Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Pelepasan ekspor sebanyak 110 ton ini terdiri dari pupuk organik 54 ton senilai Rp 108,6 juta dengan negara tujuan Singapura, Bunga Cengkeh 10 ton senilai Rp 877,8 juta tujuan Brasil, biji kopi robusta 46 ton senilai Rp 1,02 miliar tujuan Italia.

Mentan SYL mengatakan, dengan dilepasnya ratusan ton komoditas pertanian ini membuktikan bahwa ekspor merupakan ruang yang cukup bagus untuk memfasilitasi berbagai komoditas yang ada di Indonesia sehingga bisa dikenal dan dinikmati oleh negara luar. Ekspor ini merupakan gerakan yang sesuai dengan ajakan sekaligus instruksi Presiden Jokowi untuk menggiatkan ekspor dan investasi.

"Hari ini dengan segala kebanggaan saya bersama Gubernur Jawa Timur telah membuktikan ekspor kita memiliki ruang yang cukup bagus untuk menjadi bagian yang mengenergi ekonomi kita dan memfasilitasi berbagai komoditi yang kita miliki,” kata Mentan.

Mantan Gubernur Sulawesi Selatan ini juga mengungkapkan bahwa dirinya bersama Gubernur Jatim berkomitmen mendorong seluruh eksportir bisa berakselerasi lebih tinggi lagi. Kementan bersama kementerian terkait, pemerintah daerah, dan stakeholder lainya membangun Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor (Grati-Eks) pertanian yang dilakukan secara bertahap, terukur, terencana pada kurun waktu 4 tahun mendatang secara bersama-sama.

“Grati-Eks, merupakan ajakan kepada seluruh pemegang kepentingan pembangunan pertanian untuk bekerja dengan cara yang tidak biasa.Bekerja dengan memanfaatkan teknologi, inovasi, jejaring dan kerjasama yang kuat," jelasnya.

Selain itu, Mentan SYL menegaskan dengan dilepasnya ekspor komoditas pertanian ini menjadi salah satu keyakinan bahwa kedepan ekspor bisa ditingkatkan lagi sampai 100 persen. Ini menjadi pemantik agar terus meningkat kualitas komoditas pertanian berkualitas sehingga target tiga kali lipat eksport bisa tercapai.

"Seperti yang selalu diingatkan Bapak Presiden, saat ini kita tengah memasuki era kompetisi antarnegara yang makin sengit. Kita tidak boleh berhenti berkreasi dan berinovasi. Saya mengajak para pelaku usaha Jawa Timur untuk memberi masukan agar kita mampu menggenjot ekspor, mencapai target kita bersama," tegasnya.

Lebih lanjut SYL mengungkapkan penolakan Notification of Non Compliance (NNC) sangat kecil dari negara tujuan komoditas yang berasal dari pelabuhan di Jawa Timur merupakan sebuah tanda bahwa pemerintah dan seluruh jajaran di Jawa Timur telah berkejar dengan maksimal dan kompak. Artinya, Karantina Pertanian telah bekerja dengan benar dan kompak sehingga melalui pintu Jatim, Pelabuhan Tanjung Perak penolakan dari negara tujuannya sangat kecil ini akan terus ditingkatkan.

"Saya berharap ekspor di Jatim makin lancar dan tidak terjadi kendala yang membuat urusan ekspor di Jatim terhambat. Tentu sajak harapan kita makin lancar di pelabuhan dan tidak terjadi kendala yang membuat kita ribet urusan dengan ekspor. Dan Jatim menjadi contoh pelabuhan di Indonesia," tuturnya.

Sementara itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar parawansa mengatakan, mobil ekspor yang dimiliki Badan Karantina Pertanian sebagai terobosan akselerasi ekspor akan membantu para produsen sekala menengah bisa terkonsolidasikan. Sebab tak semua terkonfirmasi apa saja persyaratan ekspor.

"Makanya proses literasi dan edukasi yang masif akan membuka harapan seperti pak menteri sampai kan tiga kali lipat ekspor," ujarnya.

Karenanya, mantan Menteri Sosial ini mendorong agar suasana perekonomian di Jatim bisa tumbuh signifikan. Sebab Jatim dan Jateng merupakan penopang ekonomi cukup tinggi.

"Makanya kita harus menjaga suasana stabilitas ekonomi, keamanan terjaga ,masyarakat produktif dan saya berharap presiden meningkatkan ekspor dan membuka lapangan kerja sebanyak-banyaknya,” tandas Khofifah.(cuy/jpnn

Pelepasan ratusan ton komoditas pertanian ini membuktikan bahwa ekspor merupakan ruang yang cukup bagus untuk memfasilitasi berbagai komoditas yang ada di Indonesia.


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News