Mentan SYL Minta Semua Bersiap Hadapi El Nino
Sebagai informasi, cuaca ekstrem yang melanda dunia saat ini terbagi menjadi dua bagian.
Pertama adalah el nino atau fase hangat dan kedua el nina atau fase dingin. Saat ini, sekitar 10 persen dari wilayah Indonesia sudah memasuki musim kemarau yang berlangsung di sejumlah sentra pertanian.
"Fenomena el nino merupakan ancaman serius terhadap produksi pangan, baik di subsektor tanaman pangan, peternakan dan perkebunan. Oleh karena itu, sekali lagi diperlukan langkah antisipasi dan adaptasi dengan pelatihan petani dan penyuluh," kata SYL.
Kepala BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa pelatihan ini secara khusus mengundang para mentor yang konsen di bidang perubahan cuaca seperti BMKG dan juga lembaga lainya.
Dia berharap, pelatihan ini dapat membawa dampak baik terhadap kemajuan sektor pertanian Indonesia melalui pelatihan mitigasi dan adaptasi.
"Yang pertama saya menyampaikan terima kasih karena saat ini sudah mencapai 13 juta peserta. Kedua, pelatihan kali ini dibuat khusus untuk menghadapi el nino. Kami undang juga BMKG dalam memastikan prediksi dan kondisi yang ada saat ini," jelasnya. (rhs/jpnn)
Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL) meminta jajarannya membentuk gugus tugas El Nino dan melakukan mitigasi adaptasi.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Jaring Potensi Petani Muda, Inilah 75 Nominee Young Ambassador Agriculture Pilihan Kementan
- Gelar Evaluasi dan Asistensi, Kementan Siap Kawal Program Wajib Tanam Bawang Putih
- Dambakan Keselarasan dengan Pusat, Petani Jateng Dukung Sudaryono Jadi Gubernur
- Presiden Jokowi Senang Produksi Jagung Meningkat di Sumbawa NTB
- Tinjau Panen Jagung Bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi: Semua Pihak Ambil Langkah
- Regenerasi Petani, Kementan Gelar Bootcamp di Bogor