Mentan: Teknologi Mekanisasi Bisa Mengubah Dunia

Mentan: Teknologi Mekanisasi Bisa Mengubah Dunia
Menteri Pertanian Amran Sulaiman di Serpong. Foto: Humas Kementan

"Analisis usahatani dengan dukungan mekanisasi modern, alsintan yang di-launching, bisa menekan biaya untuk bawang merah sebesar Rp 33,9 juta per hektar atau efisiensi 45 persen dan cabai Rp 28,6 juta per hektar atau efisiensi 38 persen dibandingkan secara manual," jelasnya.

Amran mengungkapkan kemajuan teknologi mekanisasi pertanian saat ini berkat kerja keras para peneliti.

Dulu jumlah peneliti 1.128 orang, diberikan tugas untuk tidak membiarkan impor alsintan masuk.

Hasilnya, kini Indonesia bisa memproduksi sendiri traktor roda 4 dan alat panen (combine harvester).

"Dua tahun lalu, peneliti pasrah seakan tidak ada masa depan dan harapan. Padahal peneliti sudah menghasilkan teknologi yang luar biasa tapi kurang dapatkan perhatian yang selayaknya. Karena itu, kami surati Menteri Keuangan, beri mereka royalti. Hasilnya mereka bisa Rp 3,5 miliar. Usahakan royalti naik Rp 100 miliar, Rp 200 miliar, kalau perlu Rp 1 triliun. Begitu caranya majukan pertanian, harus dengan mimpi besar," tegasnya

Selain itu, Amran menegaskan kemajuan mekanisasi dapat mendorong pemuda untuk terjun ke sawah menjadi petani.

Pemuda memiliki kemampuan untuk melakukan inovasi atau terobosan baru sehingga bisa mengoptimalkan dan membangunkan lahan tidur dan pasang surut.

"Kalau dulu para pemuda tidak mau ke sawah, tapi sekarang banyak yang menjadi petani, sambil bawa traktor bisa menelpon. Karena itu, jika pemuda bergerak, kami optimis wujudkan Indonesia menjadi lumbung pangan dunia dan merealisasikan nawa cita yakni membangun negara dari penggirin," tegasnya.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan mekanisasi pertanian adalah salah satu komponen penting untuk pertanian modern dalam mencapai

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News