Menteri Bahlil Lahadalia Berbagi Kisah Inspiratif Kepada Ratusan Kader GMKI & GAMKI
jpnn.com, JAKARTA - Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (PP GMKI) dan Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (DPP GAMKI) mengadakan Forum Pemimpin Inspiratif secara virtual dengan menghadirkan narasumber Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, Jumat (28/1).
Ketua Umum PP GMKI Jefri Gultom yang menjadi hos memberikan sambutan hangat atas kehadiran Bahlil Lahadalia dalam kegiatan yang bertopik "Dari Aktivis, Pengusaha, Menjadi Menteri Berprestasi".
"Bang Bahlil pastinya sangat sibuk. Tetapi, beliau tetap mengupayakan hadir, karena beliau pernah merasakan bagaimana kehidupan dunia aktivis, sebagai kader dari HMI dan Kelompok Cipayung," kata Jefri.
Dalam pemaparannya, Bahlil yang merupakan aktivis sejak duduk di bangku kuliah menyampaikan pentingnya untuk aktif dalam berorganisasi, khususnya organisasi Kelompok Cipayung.
"Saya mulai menjadi seorang aktivis ketika saya duduk di bangku kuliah, dan saya aktif dalam berorganisasi. Kampus Cipayung adalah kampus kedua terbaik setelah kampus saya sebelumnya. Saya di Jayapura sangat bersahabat dengan teman-teman dan senior dari GMKI. Melalui organisasi, saya bisa menjadi seperti sekarang ini," jelas Bahlil.
Bahlil menyampaikan sewaktu menjadi aktivis, pernah menjadi Sekretaris dan Ketua Senat serta pernah dipenjara sebelas kali.
"Setialah dalam berorganisasi dan jangan merasa rendah diri," tegasnya.
Bahlil merupakan salah satu Menteri dalam jajaran Kabinet Indonesia Maju yang berlatar belakang pengusaha. Bakat dagangnya sudah terlihat sejak kecil.
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menjadi narasumber acara yang diadakan GMKI dan GAMKI.
- Gibran Apresiasi Kegiatan Paskah dan Perayaan Dies Natalis ke-62 GAMKI
- Bukber di Istana, Nasi Mandi Hingga Candaan Bahlil Jadi Menteri Karena Lucu
- Menteri Bahlil Dukung MTQ Antar Bangsa Digelar di Banjarmasin
- Tanggapi Polemik Pemberitaan Izin Tambang Kaitkan Bahlil, Akademisi Berharap Media Massa Utamakan Fakta
- Presiden Didesak Bubarkan Satgas Penataan Penggunaan Lahan dan Penataan Investasi
- Pemberitaan Izin Tambang Kaitkan Bahlil Dinilai Tidak Akurat, Praktisi Media Merespons