Menteri BUMN Erick Thohir Bakal Membuat Ekosistem Perikanan Terintegrasi

Menteri BUMN Erick Thohir Bakal Membuat Ekosistem Perikanan Terintegrasi
Suasana Munas IV Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) bertajuk "Aksi Kolaborasi Pemenuhan Hak Nelayan Tradisional menuju Indonesia yang Mandiri, Adil, Makmur, dan Lestari", di Gedung Smesco Tower, Jakarta, Selasa (19/7/2022). ANTARA/HO-Kementerian BUMN

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan tantangan di sektor perikanan sangat kompleks. Menurutnya, semua pihak tidak boleh berdiam diri, akan tetapi harus mengikuti perubahan. 

Erick Thohir menyampaikan itu saat menjadi narasumber Munas IV KNTI bertajuk "Aksi Kolaborasi Pemenuhan Hak Nelayan Tradisional menuju Indonesia yang Mandiri, Adil, Makmur, dan Lestari" di Gedung Smesco Tower, Jakarta, Selasa (19/7).

"Tantangan di sektor perikanan sangat kompleks, kita harus ikut perubahan, kalau kita berdiam diri, kita tidak akan ke mana-mana," katanya. 

Erick Thohir pun menyatakan siap membangun ekosistem perikanan Indonesia lewat kolaborasi antara BUMN, Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Kelautan dan Perikanan, hingga Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI).  

Mantan Presiden Inter Milan itu juga bakal mendorong perusahaan BUMN, seperti Himbara, Perindo, Perinus, hingga PNM untuk terlibat dalam ekosistem tersebut.

Dia ingin ekosistem perikanan meniru jejak kesuksesan ekosistem pertanian dalam program Makmur.

Erick menyampaikan program Makmur yang terintegrasi dari hulu ke hilir telah menjangkau 200 ribu hektare pada empat komoditas utama, yakni sawit, tebu, jagung, dan padi. “Dengan fokus pada produk yang laku di pasar itu pendapatan petani naik 46 persen," ungkap dia.

Menurut dia, nelayan memegang peranan penting bagi masa depan ekonomi serta kedaulatan pangan bangsa.

Erick Thohir bertekad membuat ekosistem perikanan terintegrasi. Dia akan melibatkan sejumlah perusahaan BUMN, seperti Himbara, Perindo, Perinus hingga PNM.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News