Menteri BUMN Minta Lahan Bekas Tambang Jadi Pertanian Rakyat

Menteri BUMN Minta Lahan Bekas Tambang Jadi Pertanian Rakyat
Staf Khusus III Menteri BUMN Arya Sinulingga (tengah) menyaksikan pelaksanaan program Makmur PT Pupuk Indonesia di lahan bekas tambang di Kabupaten Belitung Timur, Kepulauan Bangka Belitung. Foto dok Pupuk Indonesia

Program ini tersebar di 4 desa, yaitu Burong Mandi, Kecamatan Damar, Desa Buding, Kecamatan Kelapa Kampit, Desa Bentaian Jaya, Kecamatan Manggar, dan Desa Kelubi, Kecamatan Manggar.

Sebanyak 4 desa ini berada di satu Kabupaten, yaitu Belitung Timur, Kepulauan Bangka Belitung.

Adapun rincian luas tanam program Makmur di masing-masing desa yaitu Burong Mandi seluas 13 hektar, Buding seluas 26 hektar, Bentaian Jaya seluas 10 hektar, dan Kelubi seluas 40 hektare.

Program Makmur di sini melibatkan 45 petani, yang tergabung dalam kelompok tani Astrada, Aik Tukal, Bunud Jaya, dan Jaya Bambu.

Adapun di atas lahan seluas 89 hektar ini akan ditanami sebanyak 890 ribu batang singkong, dengan jarak tanam 1x1 meter. Panen perdana program Makmur di Kabupaten Belitung Timur ini ditargetkan pada Juni, Juli, dan Agustus 2022.

Program Makmur telah diimplementasikan di seluruh wilayah Indonesia. Pada 2021, target luasan lahan Program Makmur seluas 50 ribu hektare.

Adapun, komoditas yang menjadi fokus program ini yakni padi, jagung, cabai, kelapa sawit, singkong, kopi, lada, kakao, bawang merah, tebu, tembakau, nanas, dan manggis.

Realisasi program Makmur hingga saat ini, secara nasional telah mencapai 40.332 hektar dan melibatkan 28.884 petani.

Melalui program Makmur Pupuk Indonesia, pemerintah memberikan ekosistem lengkap yang bertujuan meningkatkan produktivitas hingga penghasilan petani.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News