Menteri Kerja tanpa AC, Hemat Listrik 33 Ribu Kwh
Rabu, 22 September 2010 – 08:08 WIB
Pria itu kemudian membawa Jawa Pos ke ruang menteri LH di lantai 2. Walaupun tampak dua lift, Arief memilih berjalan kaki dan menaiki tangga. Hal tersebut ternyata lazim dilakukan di kantor itu demi mengurangi ketergantungan pada lift yang menyedot energi cukup besar. "Bonus berjalan kaki, bisa sehat," ujar dia.
Ketika sampai di ruang menteri, kesan mewah sirna seketika. Walaupun ruang di lantai 2 itu milik pejabat tinggi negara, yang tampak justru kesan sederhana. Ruang seluas 10 x 15 meter tersebut cukup terang walaupun tidak semua lampu dinyalakan. Beberapa tanaman dipajang di sudut-sudut ruang.
"Ya, beginilah ruang saya," sambut Gusti.
Suhu udara dalam ruang pembantu presiden tersebut agak hangat. Sebuah air conditioner (AC) portable standing floor berdaya sekitar 5 PK berada di salah satu sudut ruang. Walaupun Jakarta agak mendung dan suhu cenderung panas, pendingin ruang itu sengaja tidak dinyalakan. "AC memang dimatikan biar tidak boros listrik. Nggak seberapa panas, kan?" tanya Gusti.
Problem lingkungan hidup menjadi isu nomor satu bagi warga ibu kota. Demi komitmen menciptakan kantor ramah lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup
BERITA TERKAIT
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor
- Pesantren Ala Kadarnya di Pulau Sebatik, Asa Santri di Perbatasan Negeri