Menteri LHK Paparkan Cara Penurunan Emisi di Talanoa Dialog

Menteri LHK Paparkan Cara Penurunan Emisi di Talanoa Dialog
Menteri LHK Siti Nurbaya saat dalam Talanoa Dialog di COP24 Katowice, Polandia. Foto: Humas KLHK

Ketahanan ekonomi akan dicapai melalui pertanian dan perkebunan berkelanjutan, pengelolaan dan konservasi DAS terpadu, pemanfaatan lahan terdegradasi untuk energi terbarukan, dan pola konsumsi energi yang lebih baik.

Ketahanan sosial dan penghidupan akan dicapai melalui: peningkatan kapasitas adaptasi dengan mengembangkan sistem peringatan dini, kampanye kesadaran publik berbasis luas, dan program kesehatan masyarakat; kapasitas dan partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan lokal untuk mengamankan akses ke sumber daya alam utama.

Sementara, Ketahanan ekosistem dan lanskap akan dicapai melalui: konservasi dan restorasi ekosistem; perhutanan sosial; perlindungan zona pesisir; manajemen DAS terpadu, dan kota-kota yang tahan iklim.

Untuk target 2050, dikatakan Menteri Siti Nurbaya Indonesia bermaksud untuk mencapai keseimbangan antara pengurangan emisi, pertumbuhan ekonomi, ketahanan iklim, dan pembangunan yang adil.

Reformasi kebijakan termasuk reformasi struktural pro-pertumbuhan) dan penyelarasan kebijakan (termasuk lingkungan investasi) diperlukan untuk mencapai keseimbangan tersebut.

“Kedua perubahan kebijakan mendasar ini perlu diselaraskan dengan kebijakan yang ditargetkan perubahan iklim”, tambahnya.

Di sektor kehutanan, Indonesia bermaksud untuk mencapai emisi bersih-nol pada tahun 2050.

Di sektor energi, kita akan mempercepat transisi ke 100% energi terbarukan, melalui operasionalisasi kebijakan dan langkah-langkah pengaturan. 

Menteri LHK Siti Nurbaya memaparkans strategi penurunan emisi Indonesia dalam Talanoa Dialog  

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News