Menteri PPN : Isu Penyelamatan Danau Prioritas Berkaitan dengan Masa Depan

Menteri PPN : Isu Penyelamatan Danau Prioritas Berkaitan dengan Masa Depan
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Bambang Brodjonegoro di rapat koordinasi penyelamatan danau di Manggala Wana Bakti. Foto: Humas KLHK

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Bambang Brodjonegoro menyebut, semua pihak harus menaruh perhatian lebih terhadap isu ketahanan air.

Sebab, kata dia, beberapa wilayah di Indonesia berpotensi mengalami defisit air pada 2045.

Bambang menyampaikan hal itu ketika menjadi pembicara dalam rapat koordinasi antarlembaga untuk menguatkan komitmen penyelamatan danau prioritas nasional di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Selasa (26/3).

"Sebab itu, ketahanan air harus dijaga. Terlebih lagi kalau lihat ke depan tahun 2045. Kalau kita tidak lakukan apa-apa terkait dengan sumber daya air yang terjadi di 2045, Pulau Jawa, sebagaian besar merah atau kritis," kata Bambang.

Menurut Bambang, ketahanan air dapat terjaga dengan cara menyelematkan belasan danau prioritas nasional. Sebab, kata dia, danau dapat berperan sumber air sekaligus penyeimbang lingkungan.

"Isu penyelamatan danau prioritas tidak hanya bicara lingkungan, kita berbicara kehidupan manusia Indonesia di masa depan," ungkap dia.

Sementara itu, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Siti Nurbaya mengatakan, danau di Indonesia memiliki beragam manfaat mulai dari sumber air minum, irigasi, perikanan, transportasi, pembangkit listrik, pariwisata, hingga pusat tumbuh budaya dan kearifan.

Hanya saja, kata dia, masih banyak pekerjaan rumah untuk mewujudkan danau sehingga menghasilkan beragam manfaat bagi masyarakat sekitarnya.

Ketahanan air dapat terjaga dengan cara menyelematkan belasan danau prioritas di Indonesia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News