Menteri PPPA Ingin Tingkatkan Taraf Hidup Perempuan
![Menteri PPPA Ingin Tingkatkan Taraf Hidup Perempuan](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/watermark/2025/01/10/menteri-pemberdayaan-perempuan-dan-perlindungan-anak-pppa-go-c6bz.jpg)
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI, Arifah Choiri Fauzi ingin meningkatkan taraf hidup perempuan, khusunya di pedesaan terkait kemandirian ekonomi.
Hal ini disampaikan seusai melakukan kunjungan ke PT Permodalan Nasional Madani (PNM), Jumat (10/1).
Dia menjelaskan salah satu upaya untuk menaikkan taraf hidup perempuan di perdesaan ialah bekerja sama dengan PT PNM.
"Jadi, penguatan perempuan dalam hal ekonomi, maka kami akan berkolaborasi, bersinergi dengan PNM. Jadi, ini salah satu solusi untuk memperkuat perempuan-perempuan di tingkat desa," kata Arifah.
Arifah mengatakan bakal melakukan pemetaan terlebih dahulu untuk menyinergikan program yang ada di kementeriannya dengan PNM.
Dia menjelaskan pemetaan dilakukan berkait bidang usaha yang disukai oleh para perempuan seperti kecantikan, menjahit, dan lainnya.
"Jadi, kami akan pemetaan dulu di sebuah desa, kemudian kemungkinan dari PNM bisa bantu di sektor apanya, kemudian akan melanjutkan kolaborasi," lanjutnya.
Sementara itu, Direktur Utama (Dirut) PT PNM Arief Mulyadi mengungkapkan saat ini jumlah nasabah perempuan dalam proram Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) tercatat sebanyak 15,8 juta orang, yang terbagi dalam 898 ribu kelompok.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI, Arifah Choiri Fauzi ingin meningkatkan taraf hidup perempuan, khusunya di pedesaan.
- BNI BUMI Dukung Asta Cita untuk Pacu Ekonomi Hijau
- Kolaborasi Bank Aladin Syariah & Flip Perkuat Inklusi Keuangan
- Wujudkan Asta Cita, BNI Hadirkan Kesetaraan Gender di Ruang Kerja
- Terbitkan NPPBKC untuk CV Java Kretek Indonesia, Ini Harapan Bea Cukai Purwokerto
- Perempuan Desa Didorong Tingkatkan Kehidupan dan Keluar dari Kemiskinan Ekstrem
- Teguh Setyabudi Minta Bank DKI Memperkuat Perekonomian Jakarta sebagai Kota Global