Menteri PPPA Soroti Kasus Kekerasan Seksual terhadap Anak oleh Ayah Tiri di Sidoarjo

jpnn.com, SIDOARJO - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga mengapresiasi penanganan kasus kekerasan seksual terhadap anak oleh ayah tiri di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.
"Kami mengapresiasi gerak cepat yang terintegrasi lintas sektor antara dinas perempuan dan anak dengan kepolisian, tenaga kesehatan, psikolog, dan juga Dinas Pendidikan dalam memberikan pendampingan yang terbaik bagi korban," kata bintang dalam keterangan pers di Sidoarjo, Sabtu (28/1).
Menteri Bintang miris atas kasus kekerasan seksual yang dilakukan oleh ayah tiri kepada anaknya tersebut, karena seharusnya figur ayah dapat memberikan hak atas perlindungan terhadap anak.
"Namun demikian, dalam kasus ini seluruh pihak telah berupaya memberikan penanganan yang komprehensif dan mengedepankan kepentingan terbaik bagi korban," ujar dia.
Menurut Bintang, korban saat ini masih memiliki keinginan tinggi untuk mengikuti proses pembelajaran secara daring.
"Ini merupakan salah satu hal yang patut kita syukuri, korban masih terus bersemangat menempuh pendidikan dan menggapai cita-citanya menjadi dokter," lanjutnya.
Selain itu, korban dan ibunya tidak perlu tinggal di rumah aman dikarenakan sang anak harus bersekolah, sedangkan ibunya bekerja.
"Setelah ditelusuri lebih dalam, ada alasan lainnya, yaitu korban dan ibunya mendapatkan dukungan positif dari lingkungan sekitar mereka," ujar Bintang.
Menteri PPPA Bintang Puspayoga menyoroti kasus kekerasan seksual anak oleh ayah tiri di Sidoarjo. Begini penjelasannya setelah mengikuti proses hukum.
- Polisi Temukan Fakta Mencengangkan saat Geledah Rumah Predator Seksual di Jepara
- Sumber Zat Besi dari Brokoli Sangat Penting bagi Perkembangan Anak
- Einstein Science Project Bantu Problem Solving dan Critical Thinking pada Anak
- 1.000 Hari Pertama Fase Penting Bagi Anak, Orang Tua Jangan Salah Langkah
- Polres Pacitan Didemo Gegara Kasus Polisi Perkosa Tahanan
- Mendiktisaintek dan Menkes Evaluasi Pendidikan Dokter Spesialis, Imbas Kekerasan Seksual di RSHS