Menteri Siti Sarankan Buat Bipori untuk Minimalisir Banjir
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar mengatakan tingginya curah hujan belakangan ini dan minimnya daerah resapan menjadi faktor utama bencana banjir dan tanah longsor di wilayah Jabar hingga Jakarta.
Hal itu disampaikan Siti usai menghadiri rapat terbatas di Istana Negara Jakarta, Senin (5/2).
"Di Puncak, ini di atasnya, di dataran. Dari semua ini, vegetasi tanamannya, yang berkarakter hutan, itu padat, hanya 13 persen. Jadi tidak terbayangkan deh. Terjadi erosi," ujar Siti.
Sementara longsor yang terjadi di beberapa wilayah Bogor, menurut Siti, dipengaruhi oleh tingginya tingkat curah hujan.
Curah hujan di wilayah Bogor lebih besar dari daerah di Timur Indonesia.
Karena itu turut memengaruhi datangnya banjir dari wilayah Bogor menuju Jakarta.
"Dari penelitian para pihak, bahwa banjir Jakarta, yang datang dari sini itu 24 persen. Sebanyak 27 persen dari kali Pesanggrahan, Angke, Krukut, gitu. Jadi itu simultan dengan semuanya. Oleh karena itu, tim KLHK sedang turun untuk mengawasi ini," imbuhnya.
Saat ini, menurut Menteri Siti, pemerintah juga tengah mengawasi perkembangan meningkatnya debit air Sungai Ciliwung yang melintasi Bogor hingga Jakarta.
Bencana banjir dan longsor terjadi di beberapa wilayah di Jawa Barat dan Jakarta.
- Banjir Jakarta Hari Ini, 5 RT di Jaksel Terendam
- BPBD DKI Sebut Banjir Terjadi di 18 RT Jakarta Timur
- Hujan Deras, 7 Ruas Jalan di Jakarta Tergenang Banjir, Berikut Lokasinya
- Cara Heru Budi Atasi Banjir Jakarta, Bangun Waduk hingga Pompa
- Jakarta Masih Rawan Banjir, PSI Nilai Heru Kurang Sat Set
- Turap Jebol dan Sebabkan Banjir, PSI Beri Pesan Penting untuk Heru