Menteri Siti: Saya Bahagia Kalau Petani Gembira

Menteri Siti: Saya Bahagia Kalau Petani Gembira
KLINIK dadakan ala Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar, saat membuka konsultasi dadakan dengan para petani di Boyolali, Sabtu (4/11) ramai menjadi perbincangan. Foto for JPNN.com

jpnn.com, BOYOLALI - KLINIK dadakan ala Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar, saat membuka konsultasi dadakan dengan para petani di Boyolali, Sabtu (4/11) ramai menjadi perbincangan.

Ternyata antusiasme yang sama tidak hanya dirasakan oleh ribuan petani yang bisa berdialog langsung dengan sang Menteri. Melalui postingan di media sosialnya, Menteri Siti juga turut menceritakan hal tersebut sebagai pertemuan yang membahagiakan.

"Sembari menunggu Bapak Presiden Jokowi datang, saya menerima diskusi secara bergantian para perwakilan kelompok tani dan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH). Mereka bertanya dan memberi banyak masukan. Semuanya saya jawab, dan di antaranya telah masuk dalam buku catatan. Ada juga informasi penting, yang langsung saya serahkan kepada jajaran untuk segera menindaklanjutinya," tulisnya melalui akun medsos FB.

"Saya gembira saat melihat para petani gembira. Saya juga merasa bahagia saat bisa melihat semangat dan binar harapan optimistis masa depan masyarakat desa hutan, setelah mendapatkan SK pemanfaatan hutan dan SK pengakuan serta perlindungan kemitraan kehutanan. Saatnya hutan untuk kesejahteraan rakyat," lanjutnya.

Sebelumnya, aktivis lingkungan Chalid Muhammad menceritakan perihal 'klinik' konsultasi Menteri Siti Nurbaya dengan 'pasien' para perwakilan kelompok tani dan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH).

Dengan sabar Menteri Siti menerima satu persatu perwakilan petani. Tangannya tampak terus mencatat di buku kecil yang setia dibawanya kemana-mana. Pertanyaan-pertanyaan petani dijawabnya dengan detail, lugas dan tegas. Beberapa usulan bahkan langsung ditindaklanjutinya dengan memanggil para pejabat eselon yang ikut mendampingi.

'Klinik dadakan' Menteri Siti Nurbaya ini dibuka selama hampir dua jam. Pada para petani, Menteri Siti menekankan bahwa izin pengelolaan hutan Perhutanan Sosial (IPHPS) yang diserahkan Presiden adalah bagian dari program pemerataan ekonomi dan kelestarian lingkungan.

IPHPS memberi kepastian hukum bagi petani dan kelompok tani dalam mengelola hutan di wilayah Perum Perhutani selama 35 tahun. Petani diharapkan dapat menanam tanaman produktif yang bisa menyejahterakan petani dan memperbaiki kondisi hutan yang kritis. Menteri juga menjelaskan opsi-opsi pendanaan bagi Petani, salah satunya adalah Kredit Usaha Rakyat dari Bank Milik Negara serta CSR dari perusahaan.

KLINIK dadakan ala Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar, saat membuka konsultasi dadakan dengan para petani di Boyolali, Sabtu (4/11)

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News